BENGKALIS - Demi kelancaran tugas dan fungsi FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) dan FPK (Forum Pembauran Kebangsaan), dibutuhkan kiat-kiat khusus agar ke-3 forum ini dapat bekerja dengan maksimal dan turut membantu menyelaraskan kegiatan/program Pemerintahan Daerah agar lebih efektif.
Sebagaimana yang dikatakan Ketua Komisi I Febriza Luwu saat membuka diskusi bersama Kesbangpol Payakumbuh dengan menjabarkan FKUB, FKDM dan FPK yang masing-masing telah disetujui anggarannya oleh DPRD Kabupaten Bengkalis melalui Badan Kesbangpol, pada Jumat (10/3/2023).
"Badan Kesbangpol Bengkalis diharapkan dapat mencontoh Kesbangpol Payakumbuh karena seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa ke-3 forum ini telah lebih dulu aktif dan berada di tengah-tengah masyarakat Payakumbuh," lanjut Ketua Komisi I.
Kepala Kesbangpol Payakumbuh Dipa Surya Persada kemudian dengan lugas memaparkan fungsi FKUB, FKDM dan FPK yg memang telah aktif berada di tengah-tengah masyarakat.
"Masyarakat Payakumbuh memiliki keberagaman agama. Kerukunan beragama terwujud dalam FKUB karena kepengurusan dari tingkat kota dan kecamatan juga diisi oleh tokoh-tokoh dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. Kegiatan-kegiatan FKUB berjalan dengan aman tanpa adanya konflik, sementara itu kebijakan Pemda terkait pengurusan rumah ibadah, 1 masjid 1 kelurahan dan lain-lain FKUB turut berperan serta dalam penerapan ataupun pengawasannya," ucap Dipa.
Ia menambahkan "Sementara FKDM dapat diibaratkan sebagai "intel" di masyarakat. Cegah dini terhadap konflik, mengedepankan kepentingan daerah, menghimpun segala informasi yang ada di masyarakat baik pada isu sosial, politik dan budaya. Bahkan kepengurusan FKDM telah ada mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan," ungkapnya.
"Pada FPK, fokusnya di etnis/suku. Payakumbuh telah membentuk 1 kelurahan yaitu Kampung Pembauran yang kaya akan asimilasi. Banyak TKA (Tenaga Kerja Asing) yang disarankan untuk tinggal di Kampung Pembauran tersebut agar dapat lebih mengenal sosial budaya kultur masyarakat Payakumbuh lebih dekat," pungkas Dipa.
H. Arianto Anggota Komisi I dalam kesempatannya menekankan pada fungsi Badan Kesbangpol agar memiliki peranan yang lebih kuat dalam 3 forum ini. "Kesbangpol tidak hanya urusan Parpol saja namun kegiatan-kegiatan forum seperti di Payakumbuh ini patut kita contoh untuk dapat diterapkan di Kabupaten Bengkalis," ujarnya.
Dipa kembali menambahkan, ke-3 forum ini juga rutin melaksanakan rapat-rapat kerja dimana Forkopimda terlibat di dalamnya dengan melaksanakan pertemuan minimal 1 kali dalam 2 bulan untuk berkoordinasi, dengan Kesbangpol sebagai jembatannya.
Jefri, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Bengkalis mengungkapkan bahwa FKUB, FKDM dan FPK tingkat Kabupaten telah dibentuk dan mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat. 3 forum ini juga telah disiapkan ruangan atau sekretariatnya di kantor Kesbangpol Bengkalis. Ia turut mengucapkan terima kasih kepada Kesbangpol Payakumbuh atas informasi dan sharing yang telah diberikan sehingga Kesbangpol Bengkalis pun dapat menerapkan kegiatan-kegiatan yang telah dijabarkan sebelumnya.
Di akhir pertemuan Rombongan Komisi I mengucapkan terima kasih kepada Kesbangpol Payakumbuh atas waktu dan tempat yang telah diberikan. ***