Lewat Kibar Kreasi, Akses Startup Indonesia ke Silicon Valley Kian Terbuka

Lewat Kibar Kreasi, Akses Startup Indonesia ke Silicon Valley Kian Terbuka
Penandatanganan kerjasama antara Kibar Kreasi Indonesia dan GSV Labs untuk membantu startup Indonesi
REDWOOD - Kibar Kreasi Indonesia, sebuah startup teknologi digital asal Indonesia, menandatangani kerjasama dengan GSVlabs, rekanan Google yang telah menginkubasi lebih dari 150 perusahaan di Sillicon Valley, Amerika Serikat, Senin (16/5/2016). GSVlabs bekerjasama dengan Google Launchpad melalui program Pioneer Accelarator yang tiap tahunnya mengakselerasi sekitar 60 perusahaan startup. 
 
Penandatanganan kerjasama dilakukan di kantor GSVlabs, Redwood City, California, AS. "Ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Valley," kata CEO Kibar Kreasi Indonesia Yansen Kamto. Ketika berkunjung ke sana, Jokowi memang sempat menemui GSVlabs. 
 
Dengan kerjasama ini, kata Yansen, Kibar ingin ikut menyukseskan program seribu startup yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Targetnya, akan ada 20 startup Indonesia yang mengikuti program akselerasi selama tiga bulan.
 
"Bulan pertama program itu akan diadakan di Indonesia, bulan kedua di GSVlabs, Silicon Valley, dan lanjut bulan ketiga kembali di Indonesia," kata Yansen. Selain itu, program akselerasi ini juga bakal menggandeng rekanan korporasi di Indonesia. "Korporasi yang kami gandeng tentunya harus punya visi, misi dan hati untuk memajukan entrepreneurship di Indonesia," kata Yansen.  
 
Usai penandatanganan kerjasama, Global Marketing and Business Development Executive, GSV Labs, Bobby Amiri, mengaku senang sekali bisa menggandeng perusahaan Indonesia. "Kami sangat bersemangat untuk menjadi rekanan Kibar dan menantikan kerja sama untuk membantu Indonesia mencapai target seribu teknopreneur di 2020," ujar Bobby Amiri. 
 
Saat ini, kata Bobby, GSVlabs telah melakukan kerja sama dengan India, melalui Times of India untuk membuat akselerator di Bangalore dan Mumbai. Sedangkan di Sao Paulo, Brasil, mereka menggandeng Bank of Brazil dan Mapfre Seguros. "Indonesia adalah negara yang sedang menuju puncak perwujudan potensinya dan melalui hubungan kami bersama Kibar, kami yakin bisa bersama-sama mengembangkan ekosistemnya menjadi salah satu yang terkuat di dunia," kata Bobby. 
 
Kerjasama Kibar dan GSV Labs diharapkan bisa membuka akses yang lebih baik dari perusahaan rintisan digital di Indonesia ke Silicon Valley. Ibaratnya, kerjasama ini akan membuka sebuah 'jalan tol' akselerasi startup.
 
"Melalui kerjasama ini, startup Indonesia telah dibukakan akses untuk menjadi pemain global. Pokoknya, jalan tolnya sudah kami siapkan. Tapi pertanyaannya, apakah startup lokal kita sudah merasa pantas jadi pemain global?" kata Yansen.
 
GSVlabs sendiri merupakan bagian dari Global Silicon Valley, yang mencakup perusahaan bernama GSV Asset Management yang berinvestasi di Lyft, Spotify, Facebook dan Snapchat.
 
Sedangkan Kibar sendiri merupakan perusahaan yang getol membangun ekosistem startup di Indonesia. Kiprah Kibar antara lain bisa dilihat melalui inkubator startup Innovative Academy di Yogyakarta dan Start Surabaya di Surabaya.  Selain itu, Kibar juga tengah membangun 10 innovation hub di 10 kota di Indonesia. Nantinya, kata Yansen, kerjasama ini akan berwujud sebuah akselerator startup yang berbasis di Indonesia. (max/tmp)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri