Istana Klaim tak Ada yang Keberatan

Anggaran Semua Kementerian dan Lembaga Bakal Dipotong

Anggaran Semua Kementerian dan Lembaga Bakal Dipotong
Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, tidak ada Kementerian atau Lembaga Negara yang berkebaratan dengan isi Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penghematan dan Pemotongan Belanja. Pemotongan anggaran yang akan dilakukan sebesar Rp50,016 triliun.
 
"Alhamdullilah sampai hari ini tidak ada Kementerian ataupun Lembaga Negara yang kebaratan," ujar Pramono ketika ditemui awak media di kantornya, Selasa (17/5/2016) seperti dilansir Tempo.co.
 
Inpres pemotongan anggaran belanja ini ditandatangani pada 12 Mei lalu oleh Presiden Joko Widodo. Dengan Inpres tersebut, Presiden meminta Kementerian dan lembaga di bawahnya untuk melakukan pemotongan anggaran dengan tidak lagi mengadakan pengadaan yang tidak produktif seperti perjalanan dinas atau paket meeting.
 
Pramono menjelaskan lebih lanjut bahwa pemotongan anggaran ini tidak menimbulkan keberatan dari Kementerian dan Lembaga karena pemotongannya dilakukan secara terbuka dan telah dibahas pada rapat paripurna. Pejabat eselon 1 pun sudah dikoordinasikan perihal ini.
 
Selain itu, lanjut Pramono, pemotongan anggaran ini tidak dilakukan serampangan, tetapi secara proporsional. Sebagai gambaran, Kementerian dan Lembaga yang lebih besar akan melakukan pemotongan anggaran dengan lebih besar dibanding Kementerian dan Lembaga yang lebih kecil.
 
Nah, untuk memastikan kembali tak ada pertentangan ataupun kebingungan akan instruksi ini, lanjut Pramono, Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat khusus untuk membahas pengurangan atau pemotongan anggaran itu. Rencananya, akan digelar begitu ia kembali dari kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan dan Rusia.
 
"Presiden juga melihat pemotongan Rp50,6 triliun itu masih bisa dipotong lagi," ujarnya lagi. Pram menambahkan, pemotongan anggaran ini juga merupakan bagian dalam penyusunan APBNP.
 
Ditanyai akan ke manakah anggaran yang dipotong, Pramono tidak menjelaskan secara spesifik. Ia hanya menhgatakan bahwa pemotong itu untuk efisiensi, bukan pemotongan untuk alokasi ke tempat lain. Kalaupun ada Silpa, menurut Pramono hal itu akan digunakan untuk pembangunan. (max/tmp)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri