JAKARTA - Sejak kehadiran Louis van Gaal pada musim panas 2014, saham Manchester United anjlok drastis. Jumlahnya mencapai 1 miliar pound atau sekitar 20 triliun rupiah. Padahal kehadiran pelatih asal Belanda itu diharapkan bisa mengangkat lagi Setan Merah yang terpuruk saat ditangani David Moyes pada musim 2013-14 setelah ditinggal Alex Ferguson yang pensiun.
Masa depan Van Gaal sendiri di Old Trafford bakal berakhir akhir musim ini. Mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho, dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan United.
Fakta kegagalan dan pesimisme terhadap hasil kerja Van Gaal terlihat dari nilai saham yang anjlok. Musim 2015-16 ini juga terasa pahit buat Wayne Rooney dkk. Mereka gagal lolos dari fase grup di Liga Champion, disingkirkan Liverpool di Liga Europa, dan hanya berada di peringkat ke-6 Premier League saat ini dan sudah sulit memburu gelar juara.
Yang membuat para pendukung United geram adalah besarnya jumlah uang yang telah digelontorkan untuk membeli pemain-pemain dari berbagai negara namun hasilnya tak seperti yang diharapkan.
"Kesalahan di lapangan bisa berakibat besar pada saham. Pada 2015, pemasukan Manchester United turun 30 juta pound karena mereka gagal lolos di Liga Champion," kata analis keuangan Laith Khalaf kepada Daily Mirror.
"Sejauh ini, segalanya terlihat seperti pemasukan akan kembali naik di musim ini. Tapi bila mereka gagal ke Liga Champion, tahun depan bisa menjadi yang terburuk buat investor," ujarnya lagi. (max/tmp)
