Warga Pekanbaru yang Belum Miliki KTP Elektronik Diminta Lapor ke Disdukcapil

Warga Pekanbaru yang Belum Miliki KTP Elektronik Diminta Lapor ke Disdukcapil

PEKANBARU - Wajah sumringah Vienty tak terbendung akhirnya ia dan suaminya Ivan mengantongi Kartu Tanda Pengenal (KTP) elektronik setelah lebih lima tahun hanya memegang surat keterangan (Suket).

"Wah, akhirnya kami punya KTP-elektronik, seumur hidup lagi," kata Vienty bangga sambil menunjukkan e-KTP-nya di Pekanbaru, Senin (8/7/2019).

Vienty salah satu dari ratusan bahkan ribuan warga Pekanbaru yang sudah merekam data KTP-e namun belum memiliki cetakan aslinya. Selama ini, mereka hanya menggunakan secarik kertas sebagai identitas pengganti atau Suketuntuk pengurusan administrasi.

Ia akhirnya bisa mendapat KTP-e setelah mendapat informasi dan saran dari seorang jurnalis, agar melaporkan keluhannya langsung ke loket yang tersedia di Disdukcapil Pekanbaru.

Setelah memasukkan berkas yang diminta pada loket 7, tidak berselang sepekan, akhirnya KTP-e suami istri tersebut sudah ada.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru Irma Novrita membenarkan bahwa Disdukcapil membuka loket pengaduan bagi warga Pekanbaru yang sudah merekam data, namun belum mendapat KTP elektronik.

"Mereka yang merekam data beberapa waktu sebelumnya namun KTP-e belum tercetak bisa datang ke Kantor Disdukcapil Kota Pekanbarudi loket 7," tuturnya.

Loket pengaduan ini untuk memberi kesempatan kepada warga mencari tahu kondisi terkini KTP-e milik warga. Disdukcapil nantinya akan mencari tahu permasalahan usai menerima laporan tersebut. "Laporkan segera nanti akan kita lihat apa permasalahannya," ujarnya.

Irma mengakui masih ada sejumlah KTP-e belum tercetak. Proses cetak terkendala lantaran data hilang. Kondisi ini juga karena terjadi pemekaran kelurahan. Sedangkan warga sudah mengajukan data sebelum pemekaran. Atau keterbatasan blangko, jumlah mesin cetak KTP-e dan kapasitas server yang terbatas.

"Jadi saat pemekaran sejumlah data dinolkan kembali, sebab dikhawatirkan dua kali cetak. Maka perekaman pun diulang, untuk antisipasi data ganda," pungkasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri