Perhatikan! Kalau Kamu Punya Tahi Lalat Seperti Ini, Bisa Jadi Pertanda Kanker

Perhatikan! Kalau Kamu Punya Tahi Lalat Seperti Ini, Bisa Jadi Pertanda Kanker

Tahi lalat. Setiap orang setidaknya memiliki satu atau dua tahi lalat di tubuhnya. Munculnya tahi lalat pada tubuh adalah kondisi yang wajar, namun bisa juga tahi lalat adalah pertanda dari kanker melanoma! Lantas, bagaimana cara membedakan antara tahi lalat biasa dengan tahi lalat yang berbahaya? Adakah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tanda tahi lalat berbahaya?

Apa Itu Tahi Lalat?

Tahi lalat adalah bintik berwarna cokelat kehitaman yang muncul di permukaan kulit. Tahi lalat dihasilkan oleh sel pigmen kulit (melanosit) yang berkelompok, disebut juga dengan Nevus cell. Tahi lalat memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, mulai dari bulat, datar, oval, dan pada beberapa orang tahi lalatnya berupa tonjolan. Tahi lalat ada yang yang bertesktur halus, kasar, bahkan ditumbuhi bulu.

Kendati pada umumnya tahi lalat berwarna cokelat kehitaman, namun ada juga tahi lalat berwarna sama dengan kulit. Warna dari tahi lalat menunjukan kedalaman sel nevus di kulit.

Menurut kedalamannya, tahi lalat dibagi menjadi 3 jenis yaitu Junctional Nevus, Compound Nevus dan Dermal Nevus. Pada Junctional Nevus, Nevus cell terletak pada bagian atas kulit atau epidermis, dengan gejala klinis tahi lalat berwarna yang hitam atau cokelat tua dan tahi lalat tidak terlalu menonjol.

Pada Compound Nevus, sel nevus berada pada bagian atas dan bagian dalam kulit (epidermis dan dermis), dengan gejala klinis warna yang tidak teralu gelap dan penampakan yang lebih menonjol. Sedangkan pada Dermal nevus, sel nevus berada di bagian kulit dalam (dermal) sehingga mempunyai gambaran klinis tahi lalat dengan warna menyerupai kulit dan menonjol

Tahi Lalat Berbahaya, Pertanda Kanker?

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, kemunculan tahi lalat di permukaan kulit adalah hal yang lumrah dan tidak membahayakan. Kendati begitu, beberapa orang menganggap kehadiran tahi lalat tersebut dapat:

- Mengganggu penampilan
- Menurunkan kepercayaan diri
- Apabila tahi lalat berupa tonjolan dan tumbuh di area seperti wajah, aktivitas mencukur kumis menjadi terganggu

Selain itu, adanya tahi lalat pada kulit juga disebut-sebut menjadi gejala atau tanda tahi lalat berbahaya dari penyakit kanker melanoma, yakni jenis kanker yang terdiri dari sel pembentuk pigmen kulit (melanosit).

Akan tetapi, tahi lalat berbahaya pertanda kanker melanoma ini tidak sama dengan tahi lalat biasa. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui apa yang menjadi perbedaan antara tahi lalat yang berbahaya dan tidak berbahaya.

Tanda dan gejala tahi lalat yang berisiko terhadap Melanoma

Jangan remehkan tahi lalat yang ada pada tubuh Anda karena bisa saja, tahi lalat tersebut merupakan tahi lalat berbahaya yang dapat berkembang menjadi sel kanker melanoma. Apa yang menjadi pembeda antara tahi lalat yang berbahaya dan tidak berbahaya? Berikut informasinya.

1. Tahi Lalat Normal

Pada tahi lalat normal yang tidak berbahaya, warna tahi lalat cenderung merata, dengan variasi warna kecokelatan, kehitaman, kebiruan (Blue nevus), hingga biru-keabuan (Mongolian spot). Warna-warna tahi lalat tersebut kemungkinan akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya pengaruh hormon.

Tahi lalat ada yang mempunyai permukaan yang rata dengan kulit, namun tak jarang cenderung menonjol dan disertai dengan rambut. Bentuk tahi lalat normal juga bermacam-macam, bisa bulat atau oval, pun demikian dengan ukurannya, ada yang setitik kecil, ada yang agak besar.

Tahi lalat tidak berbahaya muncul dari sejak lahir, meskipun ada juga yang baru mendapatkannya di usia kanak-kanak dan dewasa. Jumlah dan ukuran tahi lalat bisa jadi bertambah saat memasuki usia remaja.

2. Tahi Lalat Berbahaya

Sementara itu, tahi lalat yang berbahaya pertanda kanker melanoma, umumnya tampak seperti tahi lalat normal yang lama-kelamaan membesar. Tahi lalat berbahaya juga biasanya bukan merupakan bawaan lahir, melainkan muncul saat memasuki usia remaja atau dewasa awal.

Berikut adalah ciri-ciri tahi lalat yang beresiko menjadi Melanoma, yang dapat diindentifikasi melalui pedoman ‘ABCDE’:

Asymmetry

Tahi lalat yang berbahaya memiliki bentuk yang tidak rapi alias asimetris pada tepiannya. Hal ini ditengarai akibat pertumbuhan sel yang tidak seimbang antara kedua sisi tahi lalat tersebut, di mana sel yang satu (dicurigai sebagai sel kanker melanoma) tumbuh lebih cepat dibanding sel yang satunya, pun tidak beraturan.

Border

Pada kondisi normal, tahi lalat akan memiliki tepian (border) yang jelas dan rapi, namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, yakni tepian tersebut terlihat ‘berantakan’, maka Anda perlu waspada karena itu merupakan tanda tahi lalat berbahaya. Penyebab tepian tahi lalat menjadi seperti itu tak lain akibat perkembangan sel kanker yang tidak terkontrol.

Color

Apabila tahi lalat Anda memiliki corak warna yang berbeda dalam satu tahi lalat, ada kemungkinan tahi lalat tersebut mengarah kepada kanker melanoma. Akibat adanya sel kanker pada melanoma, maka sel pigmen kulit tersebut akan membentuk corak warna yang berbeda namun tergolong masih dalam jenis warna yang sama.

Sebagai contoh, warna tahi lalat bagian tengah adalah cokelat terang namun menjadi sedikit lebih gelap pada tepiannya. Pada kondisi yang lebih jelas lagi, 1 (satu) buah tahi lalat bahkan terdiri dari beberapa warna yang berbeda, seperti cokelat, merah, dan keabuan.

Diameter

Diameter ukuran tahi lalat juga bisa mengindikasikan apakah tahi lalat tersebut termasuk kategori tahi lalat yang berbahaya atau tidak. Tahi lalat normal biasanya cenderung konstan soal ukuran, yakni tak lebih dari diameter 6 milimeter. Sedangkan tahi lalat berbahaya, ukurannya mungkin bisa melebihi 6 milimeter.

Sayangnya, tahi lalat berbahaya tidak selalu ditandai dengan ukuran yang besar tersebut. Diameter tahi lalat yang kecil juga bisa saja berbahaya. Oleh karena itu, perlu dilihat faktor penentu tahi lalat berbahaya lainnya guna memastikan kemungkinan kanker.

Evolving

Tahi lalat yang mengalami perubahan, baik perubahan bentuk, ukuran, dan warna, dapat mengindikasikan adanya sel kanker melanoma yang sedang berkembang. Selain itu, tahi lalat yang berbahaya juga mencakup ciri-ciri sebagai berikut:

- Jumlah yang sangat banyak, bahkan bisa mencapai 100 buah yang tersebar di sekujur tubuh dan mayoritas berbentuk asimetris.
- Berwarna kemerahan
- Bernanah
- Bersisik
- Terasa nyeri dan gatal

Perlu diperhatikan juga bahwa faktor keturunan (genetik) juga turut berpengaruh terhadap potensi kanker melanoma yang ditandai dengan munculnya tahi lalat atipikal ini. Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda menemui tanda-tanda di atas agar bisa dilakukan penanganan medis sebelum kondisi bertambah parah.

Diagnosis Tahi Lalat yang Berbahaya

Guna menentukan apakah tahi lalat yang Anda miliki berbahaya atau tidak, maka penegakkan diagnosis biasanya hanya berupa pemeriksaan fisik kulit dengan berpedoman pada tanda-tanda tahi lalat berbahaya. Dokter dapat menggunakan alat bantu dermatoskop yaitu seperti kaca pembesar pada kulit untuk membedakan tahi lalat yang normal dan yang berbahaya.

Sekiranya dokter menemukan keadaan tahi lalat yang mencurigakan dari dermatoskop, langkah diagnosis yang selanjutnya dilakukan adalah mengambil sampel jaringan pada kulit (biopsi). Untuk mengidentifikasi lebih lanjut apakah tahi lalat tersebut memiliki sel-sel yang ganas dengan menggunakan mikroskop

Pengobatan Tahi Lalat yang Berbahaya

Pada kasus di mana tahi lalat berbahaya, cara mengobati tahi lalat agar tidak sampai menimbulkan komplikasi adalah dengan menegakkan operasi bedah minor untuk mengangkat atau menghilangkan tahi lalat.

Apabila tahi lalat berkaitan dengan kanker melanoma, maka terapi kanker seperti kemoterapi dan pembedahan akan dilakukan untuk memulihkan kondisi pasien.

Pencegahan Tahi Lalat yang Berbahaya

Tahi lalat berbahaya adalah indikasi terjadinya kanker melanoma. Oleh sebab itu, langkah pencegahan yang perlu Anda lakukan adalah menghindari hal-hal yang dapat memicu kanker tersebut, di antaranya:

- Jangan terlalu sering terpapar sinar matahari langsung
- Gunakan baju yang menutupi kulit (baju lengan panjang) saat keluar ruangan
- Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV
- Segera temui dokter manakala menemukan tahi lalat mencurigakan yang muncul secara tiba-tiba


Berita Lainnya

Index
Galeri