Inilah Siksa Bagi Mereka yang Hanya Pandai Menilai Kejelekan Orang Lain

Inilah Siksa Bagi Mereka yang Hanya Pandai Menilai Kejelekan Orang Lain

Manusia sudah ditakdirkan oleh Allah sebagai makhluk yang tak lepas dari kesalahan. Jadi sudah seharusnya setiap manusia selalu bisa mengkoreksi kesalahan diri sendiri, kemudian dijadikan pelajar agar bisa berbenah diri.

Namun ego dan nafsu selalu mendorong manusia untuk melupakan kesalahan dan kejelakan dirinya sendiri, dan cenderung lebih suka menilai kejelekan orang lain. Sifat seperti ini bisa masuk dalam kategori pengumpat dan pencela.

Allah sangat tidak menyukai orang yang suka mengumpat dan mencela orang lain. Tak peduli orang tersebut rajin ibadah dan bagus amalnya, tapi jika dia suka menilai kejelakan orang lain dan melupakan kejelakan dirinya sendiri, maka neraka adalah bagiannya.

Nabi Muhammad SAW dulu pernah berkata bahwa umumnya setiap manusia itu bodoh dalam mengoreksi kesalahan dirinya sendiri, tapi pintar dalam menilai kesalahan orang lain. “Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (QS: Al-Humazah, ayat 1)

Lalu seperti apa contoh sifat orang yang suka menilai kejelakan orang lain?

Kadang kita pernah berkata dalam hati tentang keburukan seseorang. Kita bahkan dibuat sibuk memikirkan kejelakan yang dilakukan orang lain sampai kita merasa kesal dan becin sama dia. Kemudian kita memvonis begitu saja bahwa orang tersebut memiliki prilaku buruk dan seolah kitalah yang paling benar.

Terlalu banyak menyimpan kesalahan orang lain hanya akan membuat hati kita semakin keras. Kita akan merasa paling benar seolah kita tidak memiliki keburukan sama sekali. Meskipun kita tahu punya kejelakan, pasti kita akan menyembunyikannya agar tidak diketahui orang lain.

Namun ketika giliran melihat kejelekan orang lain, walaupun itu kecil kita pasti akan dibesar-besarkan. Lebih buruknya lagi sampai diceritakan kepada orang lain dengan perkataan yang penuh dengan kesombongan.

Apa hukumannya bagi mereka yang pintar dalam menilai kejelakan orang lain?

Sifat buruk seperti itu termasuk dalam penyakit hati yang harus diberantas. Bila seseorang membawa penyakit hati ini sampai ke liang kubur, maka semua amal ibadahnya akan hangus dan ia akan dijebloskan ke dalam neraka.

Meskipun dia rajin ibadah, rajin memberi dan beramal sholeh, tapi ahli dalam menilai kejelakan diri sendiri seolah dirinya tidak punya kejelakan sama sekali, neraka adalah tempatnya. Kenapa?

Salah satu tujuan sholat yaitu agar seorang Muslim semakin sadar bahwa dirinya banyak dosa dan jangan berbangga diri. Tidak ada hak sedikitpun bagi siapa saja untuk menilai amal perbuatan orang lain.

Jika seseorang masih buta dalam melihat dosa-dosanya sendiri dan cerah dalam melihat dosa orang lain, berarti sholat nya patut dipertanyakan.

Apa yang seharusnya dilakukan?

Ketika kita mengetahui kejelekan orang lain, jangan simpan kejelakan orang tersebut dalam hati kita. Jangan sampai kita merasa benci pada orang tersebut apalagi mengumbar-ngumbar kejelekannya ke orang lain tanpa alasan yang jelas.

Jadikan saja pelajaran buat kita dan kemudian lupakan. Dari pada menyimpan kejelekannya, lebih baik simpan kebaikan orang lain dalam hati kita sebagai motivasi.

Jadilah hamba Allah yang pandai menilai kesalahan diri sendiri. Karena dengan begitu kita akan sadar bahwa kita juga banyak dosa dan tidak akan ada kesempatan untuk memikirkan kejelakan orang lain.

Dengan begitu, kita akan selalu senantiasa meminta ampunan kepada Allah setiap saat. Sebaliknya, manusia yang jarang atau tidak pernah memohon ampunan dari Allah, berarti dia adalah manusia paling sombong.


Berita Lainnya

Index
Galeri