Gaji Honorer Rp200 Ribu per Bulan, Pengangguran Mau Digaji Berapa?

Gaji Honorer Rp200 Ribu per Bulan, Pengangguran Mau Digaji Berapa?

JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Bambang Riyanto menyoroti janji Presiden Jokowi akan memberikan gaji kepada pemegang kartu prakerja hingga mereka mendapat pekerjaan. Bambang menilai capres petahana ini terlalu banyak obral janji meski tidak masuk akal.

Dia pun mengimbau agar Jokowi tidak gampang obral janji hanya demi meraup simpati rakyat. Apalagi di saat negara dalam posisi menanggung utang ribuan triliunan rupiah.

“Mau gaji lulusan SMA, SMK, Politeknik, perguruan tinggi yang belum bekerja. Ambil uang dari mana? Mau nambah utang lagi, lantas kapan kita bebas utang kalau begini terus, atau mau bayar pakai daun?,” kata Bambang kepada JPNN, Kamis (7/3/2019).

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini menilai Jokowi sudah terbiasa berjanji dan dengan mudah mengingkari. Dia ingat ketika 2014 banyak honorer K2 serta PNS memberikan dukungan kepada Jokowi karena adanya janji untuk meningkatkan kesejahteraan.

Nyatanya, empat tahun PNS tidak pernah naik gaji. Masuk tahun kelima pemerintahannya, baru menaikkan gaji PNS.

Begitu juga honorer K2, diangkat PNS hanya 6000-an dari 438.590 orang. Kini diarahkan ke PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tapi tidak mengakomodir semuanya. Itu pun banyak kendala di lapangan karena daerah kesulitan fiskal.

“Namanya kampanye memang tebar janji tapi mbok ya dipikir janjinya ini masuk akal apa enggak. Untuk bayar utang dan bunganya saja, pemerintahan Jokowi harus utang baru,” ucapnya.

Dia mencontohkan gaji perangkat desa yang katanya mau dibuat setara PNS golongan 2A, tidak bisa direalisasikan karena dananya nihil.

“Honorer yang kerja keras cuma digaji Rp 200 ribu – Rp 300 ribu per bulan. Lantas pengangguran mau digaji berapa? Rp25 ribu? Beli rokok? Tidak mungkin pengangguran digaji lebih tinggi dari honorer yang kerja keras,” tutupnya.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo memberi penjelasan tentang Kartu Prakerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat lalu. Itu disampaikannya pada cara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat (1/3/2019).

Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik. Para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi juga luar negeri.

“Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja,” ujarnya.

Bagi pemegang kartu prakerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjamin bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.


Berita Lainnya

Index
Galeri