Astagfirullah... Balita Ini Masuk Kuali Mendidih, Tubuh Melepuh Hanya Tersisa Rambut

Astagfirullah... Balita Ini Masuk Kuali Mendidih, Tubuh Melepuh Hanya Tersisa Rambut

LAMPUNG - Seorang balita tercebur kuali berisi air rebusan gula merah, Rabu (10/10/2018). Hal itu membuat sekujur tubuh balita bernama Fadilah Salma itu melepuh. Hingga Jumat (12/10/2018), balita berusia 1 tahun 8 bulan yang merupakan putri ketiga pasangan Samhudi dan Ida Farida, warga Katibung, Lampung Selatan (Lamsel) itu, masih tergolek lemas di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).

Kakek Fadilah, Dolimin (70) menuturkan, cucunya masuk RSUAM pada Rabu (10/10/2018) lalu. "Ya kejadian hari Rabu kemarin. Setelah kejadian, langsung dilarikan ke puskemas. Tapi, (puskesmas) nggak sanggup, dilempar ke RSUAM," ungkap Dolimin saat ditemui di RSUAM, Jumat.

Dengan mata berkaca-kaca, Dolimin mengaku sangat kaget atas musibah yang menimpa cucunya tersebut. "Namanya musibah. Saya juga baru dikabari kemarin. Itu pun dari Facebook. Memang mantu saya cuma nderes (menyadap) kelapa dan buat gula merah pekerjaannya," ungkap dia dengan terbata-bata.

Dolimin tinggal di Telukbetung Timur, Bandar Lampung. Ia mengaku tak tahu pasti soal kejadian yang menimpa cucunya. "Saya nggak tahu (kronologi kejadian). Cucu saya ini main dengan kakak tertuanya. Tiba-tiba saja nyemplung ke kuali. Posisi kuali memang agak rendah," bebernya.

Saat ini, Fadilah telah menjalani operasi penutupan kulit dan pemasangan selang. Dolimin mengaku pasrah dengan kondisi cucunya. "Semoga mendapat petunjuk dan Tuhan memberi kesembuhan," imbuhnya.

Fadilah masih terbaring di Ruang ICU RSUAM. Ia tampak tergolek lemas di atas ranjang perawatan. Mesin elektrokardiografi atau alat pemantau aktivitas jantung terlihat bekerja di sisi Fadilah yang terbaring. Sekujur tubuh Fadilah terbungkus perban putih. Hanya bagian mata, mulut, dan rambut yang terlihat.

"Beginilah keadaannya. Sekujur tubuh melepuh. Tersisa rambut di atas. Kalau kembali seperti semula, wallahu a’lam. Yang penting sehat lagi," ucap Dolimin, seraya meneteskan air mata.

Dolimin menambahkan, saat ini, anaknya sedang kesulitan menutupi biaya perawatan Fadilah. Pasalnya, mereka tidak memiliki asuransi kesehatan apa pun. "Namanya juga orang desa. Kerjanya deres (menyadap). Nggak kepikiran. Sekarang sedang diusahakan. Siang tadi, bapaknya buat BPJS. Bisa tembus atau nggak, belum tahu," tandasnya.

Ibu Fadilah, Ida Farida (37) mengaku tidak pernah membayangkan bahwa anaknya akan tercebur kuali berisi air rebusan gula. "Kalau waktu bisa mundur, saya mau mengulangnya agar anak saya nggak seperti ini," ungkap Ida, saat ditemui di RSUAM, Jumat.

Awalnya, Ida sempat menolak menceritakan kejadian yang menimpa anaknya. Beberapa kali, ia terlihat hampir meneteskan air mata. "Nggak bisa ngebayangin saya," ucapnya.

Pada akhirnya, Ida pun mau bercerita. Pada Rabu, 10 Oktober 2018 sekitar pukul 11.00 WIB, Ida seperti biasa membuat gula merah. Sementara, suaminya, Samhudi, sedang mencari rumput. "Saat itu, Fadilah main sama kakak tertua, Kia (6), di rumah. Ya namanya anak baru bisa jalan, ya lari-lari," beber Ida sembari menghela napas.

Namun entah bagaimana, Ida tiba-tiba mendengar suara jeritan Fadilah. "Saya lagi nyetak gula, posisi membelakangi kuali. Langsung saya tengok. Anak saya sudah di dalam kuali," ucapnya lirih.

Ida menuturkan, posisi kuali berada di bawah dekat ujung lantai rumahnya yang terbuat dari kayu. Karena rumahnya setengah panggung, saat jatuh dari lantai rumah, Fadilah langsung masuk ke kuali.

"Begitu tahu, langsung saya angkat. Badannya kan kecil, jadi hanya ada rambut. Langsung saya ambil, saya angkat, dan saya peluk. Lalu jebur ke kolam sebelah bareng-bareng," sebut Ida dengan terbata-bata.

Ida sempat berteriak meminta tolong, lantaran posisi rumahnya di pinggir kebun. Selang beberapa menit kemudian, suami dan tetangganya datang. Tanpa pikir panjang, mereka membawa Fadilah ke klinik terdekat.

"Kulitnya sudah ngelupas. Tinggal kulit dalam. Awalnya, saya bawa ke bidan. Nggak sanggup, saya bawa ke Puskesmas Karya Tunggal. Nggak sanggup juga, saya bawa ke Tjokrodipo (RSU A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung). Di situ nggak sanggup juga. Akhirnya bisa di RSUAM jam setengah dua (siang)," kenangnya.

Ida mengaku hanya menggunakan sepeda motor saat membawa anaknya tersebut. Saat hendak dirujuk ke Bandar Lampung, suaminya baru meminjam mobil. "Dia waktu diangkat jerit-jerit, nangis sesenggukan. Tapi, lama-lama tenang. Ya namanya anak kecil. Tapi memang kelamaan di jalan. Kan namanya di pelosok," tandasnya.

Bantu Urus BPJS Kesehatan

Anggota DPRD Lampung asal Lampung Selatan, Antoni Imam menjenguk Fadilah, Jumat (12/10/2018). Mendengar informasi tersebut, anggota DPRD Provinsi Lampung asal Sidomulyo, Lampung Selatan, Antoni Iman, mendatangi RSUAM, Jumat, 12 Oktober 2018.

Antoni mengatakan, kondisi ekonomi keluarga Samhudi sangat pas-pasan. Apalagi, Samhudi belum memiliki BPJS Kesehatan. Karena itu, Antoni mengaku akan membantu keluarga Samhudi agar bisa mendapatkan BPJS Kesehatan untuk pengobatan Fadilah Salma.

“Kami sedang bantu keluarga agar bisa mendapatkan BPJS Kesehatan. Karena, kondisi ekonomi keluarga juga pas-pasan. Tentu dengan adanya BPJS, akan sangat membantu,” terang politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.


Berita Lainnya

Index
Galeri