Bahaya! 10 Nama Ini Disebut Berpotensi Turunkan Elektabilitas Prabowo-Sandi

Bahaya! 10 Nama Ini Disebut Berpotensi Turunkan Elektabilitas Prabowo-Sandi

JAKARTA - Mangkirnya Amien Rais dari panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus Ratna Sarumpaet, dinilai sangat merugikan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya, Amien merupakan Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu.

Menurut Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi, paling tidak memengaruhi persepsi masyarakat bahwa kubu Prabowo-Sandi tidak berani bertanggung jawab ketika sebuah kebohongan terungkap.

"Jadi, kesannya itu elite-elite pendukung Prabowo-Sandi hanya 'rajin' memproduksi kecaman terhadap semua hal yang punya potensi merusak reputasi pemerintah. Namun malas ketika diminta pertanggungjawaban terhadap statement yang meresahkan masyarakat," ujar Ari, Senin (8/10/2018).

Pengajar di Universitas Indonesia ini menilai, kubu Prabowo-Sandi perlu melakukan terobosan. Sebagai langkah pertama, ikut mendorong agar Amien Rais bersedia memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus Ratna.

Langkah lain, mengganti tokoh-tokoh yang belakangan ini dinilai kurang produktif memberikan keterangan kepada masyarakat. Kubu Prabowo-Sandi harus mampu mencari tokoh yang benar-benar paham permasalahan yang dihadapi masyarakat. Jangan hanya berbicara untuk menyerang kubu Jokowi.

"Saya kira, sepanjang kubu Prabowo-Sandi memakai juru bicara seperti Dahnil Anzar Simanjuntak, Hanum Rais, Andi Areif, Rachland Nasidik, Ferdinand Hutahean, Fadli Zon, Amien Rais, Eggy Sudjana, Natalious Pigay, Rachel Maryam misalnya, hanya akan menurunkan elektabilitas Prabowo-Sandi," pungkas Ari.


Berita Lainnya

Index
Galeri