Berani Bohongi Prabowo Subianto dan Beberapa Tokoh Nasional, Ini 11 Fakta Tentang Ratna Sarumpaet

Berani Bohongi Prabowo Subianto dan Beberapa Tokoh Nasional, Ini 11 Fakta Tentang Ratna Sarumpaet

BOGOR - Tentu diperlukan nyali besar untuk bisa membohongi seorang calon presiden Prabowo Subianto dan beberapa tokoh nasional. Ratna Sarumpaet telah melakukan itu dan membuat heboh publik Indonesia.

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Pojoksatu.id terkait Ratna Sarumpaet.

1. Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949. Saat ini sudah berusia 69 tahun.

2. Ratna Sarumpaet terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada zaman Orde baru.

3. Lahir dari keluarga Kristen, Ratna Sarumpaet memutuskan masuk Islam sekitar 1970-an.

4. Pada tahun 1974, Ratna mendirikan Teater Satu Merah Panggung, yang melakukan adaptasi karya-karya asing seperti Rubaiyat Omar Khayyam serta Romeo and Juliet dan Hamlet karya William Shakespeare.

5. Pada Maret 1998, Ratna ditangkap dan dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik “anti-revolusioner”.

6. Ratna menjabat sebagai Kepala Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003.

7. Ratna merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara dari pasangan Saladin Sarumpaet, Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

8. Dari pernikahannya dengan Ahmad Fahmi Alhady, Ratna dikaruniai empat orang anak yaitu: Mohamad Iqbal, Fathom Saulina, Ibrahim, dan Atiqah Hasiholan.

9. Pada akhir 1997 Ratna memutuskan melakukan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Ratna menghentikan sementara kegiatannya sebagai seniman dan mengumpulkan 46 LSM dan organisasi-organisasi pro-demokrasi di kediamannya, lalu membentuk aliansi bernama Siaga.

10. Awal Desember 1998, ARTE, sebuah stasiun televisi Perancis dan Amnesty International mengabadikan perjalanan Ratna Sarumpaet sebagai pejuang HAM dalam sebuah film dokumenter berjudul “The Last Prisoner of Soeharto”.

11. Pada peringatan 50 tahun Hari HAM sedunia, film “The Last Prisoner of Soeharto” ini ditayangkan secara nasional di Perancis dan Jerman.


Berita Lainnya

Index
Galeri