Dipenjara, Ahok Justru Makin Kaya Raya, Kok Bisa?

Dipenjara, Ahok Justru Makin Kaya Raya, Kok Bisa?

JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok dikenal sebagai pengusaha, jauh sebelum dirinya terjun ke dunia politik. Meski berada di dalam penjara rupanya tak menyurutkan pendapatan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Bahkan selama di dalam penjara dikabarkan pundi-pundi pendapatan Ahok meningkat.

Sebelum terjun ke dunia politik, Ahok dikenal merupakan seorang pengusaha. Berbagai perusahaan dibangunnya beserta Veronica Tan di kampung halaman Ahok di Belitung. Namun pada akhirnya rumah tangga kedua retak, dan perceraian pun tak terhindarkan.

Sebelum memutuskan untuk bercerai, Ahok dan Veronica memang telah menjalin rumah tangga selama 20 tahun sekaligus membangun semua bisnisnya. Lalu bisnis apa yang sudah dibangun mantan Bupati Belitung Timur ini bersama istri selama 20 tahun berumah tangga?

Berikut ulasannya, seperti diambil dari berbagai sumber:

1. CV Panda (PT Timah)

Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, pria 55 tahun ini pulang kampung halamannya. Ahok menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah.

Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki. Karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional. Lalu, Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.

2. PT Nurindra Ekapersada

PT ini didirikan Ahok pada tahun 1992. Perusahaan Ini dirikan bergerak di bidang pengolahan pasir kuarsa. Lalu, Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.

Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

3. Hotel di Belitung Timur

Selain di pertambangan, Ahok diketahui memiliki bisnis perhotelan. Hotel tersebut bernama Hotel Purnama Belitung. Letaknnya berada persis di belakang rumah keluarganya dan memiliki 12 kamar. Kabarnya, hotel itu berawal dari garasi mobil. Sebelumya ayahnya meninggal, pernah berpesan bahwa garasi tersebut dapat digunakan sebagai tempat penginapan.

4. Properti

Ahok juga memiliki beberapa aset properti sebagai investasi, seperti laporan yang dirilis KPU pada 2017 lalu. Ahok diketahui diketahui mempunyai 16 harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang kebanyakan terletak di Kabupaten Belitung Timur.

Salah satunya lima bidang tanah seluas masing-masing 18 ribu meter persegi, yang diperolehnya dari hasil sendiri dari tahun 1999 hingga 2001. Sebidang tanah tersebut ditaksir bernilai Rp 180 juta atau jika ditotal mencapai Rp 900 juta.

Masih di Kabupaten Belitung Timur, ia juga mempunyai tanah seluas 1.245 m2 dengan harga jual sekitar Rp 58,5 juta. Ada juga tanah seluas 1.850 m2 senilai Rp 86,95 juta dan sebidang tanah 292 m2 dengan harga jual Rp 10,5 juta. Kepemilikan tanah tersebut sama-sama berasal dari 2000 sampai 2001.

Sedangkan tanah seluas 130 ribu meter persegi dan bangunan sebesar 168 m2 diperolehnya dari hasil sendiri pada tahun 1999 hingga 2001. Nilai jual aset properti ini cukup fantastis mencapai Rp 1,5 miliar. Ia juga tercatat mempunyai tanah 650 m2 dan bangunan 63 m2 di Belitung Timur seharga Rp 66 juta.

Selain itu, ada juga tanah 333 m2 dan bangunan 42 m2 senilai Rp 46,1 juta, tanah seluas 297 m2 yang dibandrol Rp 84 Juta, hingga tanah selebar 720m2 dan bangunan 63 m2 seharga Rp64,2 juta. Keempat properti itu diperolehnya sejak tahun 2001 dan dibelinya dari hasil sendiri, bukan berasal dari hibah atau warisan.

Ahok juga diklaim sebagai pemilik sah atas bangunan sebesar 60 m2 di wilayah Jakarta Utara, yang dibelinya tahun 2009 dengan dana pribadi. Nilai properti ini disebut memiliki harga jual Rp 678 juta.

Selain di Belitung Timur, rupanya ia juga piawai berbisnis propertidi sisi utara Jakarta. Terbukti, Ahok dilaporkan pernah memiliki tanah selebar 200 m2 dan bangunan 272 m2 yang diperolehnya dari tahun 1991 sampai 1995, dengan harga jual Rp 2,3 miliar. Di tahun 2011, Ahok kembali membeli tanah seluas 527 m2 dan bangunan selebar 510 m2 dengan harga jual per September 2016 sebesar Rp 10,9 miliar.

Lebih Kaya di Penjara

Kuasa hukum yang juga adik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra, mengatakan, buku Ahok di Mata Mereka laris di pasaran sejak diluncurkan pada Juli 2017.

Bahkan, kata Fifi, pesanan buku tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Penjualan buku tersebut yang membuat Ahok tetap mendapat pemasukan meskipun ia masih menjalani masa penahanan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

"Ya, sehari bisa 50 buku ya Bapak harus tanda tangan. Ya, Bapak dapat uang banyak dari (penjualan buku), lebih kaya sih di penjara, he-he-he," ujar Fifi seusai sidang perceraian Ahok-Veronica Tan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (28/2/2018).

Ia tidak mengetahui pasti jumlah buku yang telah terjual serta nominal uang yang telah didapatkan. Adapun seluruh hasil penjualan buku tersebut akan digunakan untuk membiayai kebutuhan Ahok serta memberikan bantuan kepada pihak yang membutuhkan. Fifi mengatakan, saat ini Ahok juga sedang menulis buku mengenai perjalanan hidupnya.

"Ini, kan, (Ahok) lagi menulis buku, renungan Bapak. Dia sudah ada beberapa renungan Alkitab, renungan harian. Nanti kalau Tuhan berkenan, (renungan) akan dijadikan buku renungan 365 hari. Jadi, orang bisa ikuti Bapak selama ini," katanya.

Buku Ahok di Mata Mereka merupakan buku yang menyampaikan opini 51 penulis tentang Ahok. Salah satu penulis yang menyampaikan opininya di buku tersebut adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Buku yang dilengkapi tanda tangan Ahok tersebut dijual Rp 750.000.


Berita Lainnya

Index
Galeri