PEKANBARU - RT Nol RW Nol, sebuah naskah drama karya Iwan Simatupang yang menceritakan kaum miskin kota yang termajinalkan oleh kejamnya kota besar.
Naskah itu dipentaskan oleh mahasiswa Sendratasik (Seni Drama Tari dan Musik) Universitas Islam Riau (UIR) di Auditorium Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIR, Senin, (14/5/2018).
Nenek (Uci Afriadi), Ani (Nanda Widya), Ina (Mela Kartika), Pincang (M. Iqbal Pranata), Bopeng (Rahma Milenia), dan Ati (Dinda Meysi) adalah tokoh-tokoh dalam lakon RT Nol RW Nol. Pertunjukkan yang menghadirkan kehidupan kolong jembatan itu disutradarai oleh Aulia Shafira Putri cukup berhasil menyampaikan problema kehidupan kelas pinggiran kota.
Menurut Aulia selaku sutradara, dirinya mengetahui kehidupan kolong jembatan dari berita-berita yang tersiar di berbagai media. Namun, ketika ia dihadapkan dengan sebuah garapan yang notabene adalah salah satu karya sastrawan besar Indonesia, terlebih dulu ia menyelam jauh ke dalam naskah tersebut.
"Dari naskah yang saya garap ini, saya merasakan bagaimana kerasnya kehidupan di bawah kolong jembatan itu. Dan orang bisa melakukan apa saja demi uang juga demi kehidupa yang layak," katanya kepada RiauRealita.com, Rabu (16/5/2018).
Ya, RT Nol RW Nol adalah karya yang menceritakan ketimpangan sosial serta kehidupan yang pelik yang membuat mereka ingin keluar dari lingkungan kolong jembatan itu dari rumitnya persoalan hidup yang mereka hadapi.
"Bahkan mereka tidak tercatat dalam catatan sipil sebagai warga negara dan hidup terombang-ambing tanpa ada identitas yang jelas. Mereka mati pun hanya dianggap sebagai bangkai tak berguna dan diabaikan begitu saja," kata Rahma Milenia yang berperan sebagai Bopeng.
Mereka tidak diberikan hak yang seharusnya mereka dapat, mereka tidak memiliki alamat jelas sehingga mereka menamakan pemukiman mereka itu RT Nol RW Nol.
