Tekan DBD, Diskes Pekanbaru Akan Bina Siswa SD Jadi Kader Jumantik

Tekan DBD, Diskes Pekanbaru Akan Bina Siswa SD Jadi Kader Jumantik
Ilustrasi.

PEKANBARU - Menurut data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dari 598 penderita  demam berdarah dengue (DBD) tahun lalu, 137 penderita diantaranya merupakan anak-anak usia 6-9 tahun. Artinya, kasus DBD di Pekanbaru banyak menyasar anak usia Sekolah Dasar (SD).

Diskes Kota Pekanbaru menaruh perhatian besar untuk menekan jumlah penderita DBD pada golongan tersebut. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih menyebut akan memberdayakan kader jumantik dalam pencegahan DBD.

Kader jumantik ini, katanya, telah dilakukan selama tahun 2017, setiap satu rumah terdapat satu kader jumantik. "Di tahun 2017 inovasi program kami lakukan untuk pencegahan DBD, dimana setiap rumah terdapat kader jumantik, satu rumah satu kader jumantik," kata dia, Rabu (31/1/2018).

Kader jumantik ini berfungsi untuk memeriksa dan memberitahu jika ditemukan jentuik-jentik nyamuk  Aedes Aegypti. Nanti laporannya akan disampaikan kepada Ketua RT yang bertugas sebagai koordinator. 

Seterusnya, RT melaporkan ke RW yang bertugas sebagai supervisor. RW kemudian berkorodinasi dengan lurah. Lurah yang melaporkan ke puskesmas. Lalu Puskesmas kemudian melaporkan ke Diskes.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Diskes Pekanbaru, Gustiyanti mengatakan tahun 2018 ini Diskes Kota Pekanbaru mulai merambah sekolah dasar (SD) dalam pembinaan kader Jumantik. 

"Tahun lalu sudah mulai merambah dunia pendidikan melalui UPT Pendidikan yang ada di kecamatan. Tahun ini kami mulai merangkul sekolah, khususnya sekolah dasar agar turut berpartisipasi dan berprilaku aktif dalam menekan angka penderita DBD," paparnya. 

Mengingat usia 5-9 tahun juga mencakup anak-anak yang bersekolah di TK, maka Disdik hanya memfokuskan untuk melakukan pembinaan di SD. Karena sesuai dengan perkembangan pola fikir anak. Itupun nantinya dibatasi hanya usia 9-11 tahun atau kelas III, IV dan V.

"2018 kita ingin mensosialisasikan kepada pihak sekolah melalui puskemas yang ada di wilayah masing-masing untuk membentuk kader Jumantik di sekolah. Nanti kita libatkan siswanya mulai dari kelas 3-5 untuk menjadi kader humantik di sekolah dan dirumahnya," jelasnya.

Jika program pembinaan kader Jumantik pada siswa SD tersebut, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru berharap diakhir tahun 2018 terjadi penurunan kasus DBD yang siginifikan. Terutama pada usia 5-9 dan 10-14 tahun.

Makmur


Berita Lainnya

Index
Galeri