KUPANG - Lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Nusa Tenggara Timur, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendatangi kampus untuk sosialisasi pencegahan terorisme perguruan tinggi.
Menurut KH. Abdul Makarim (Kebid. Agama, Pendidikan dan Dakwah) kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan dosen tentang ciri-ciri, perkembangan dan langkah-langkah pencegahan radikalisme di perguruan tinggi dan provinsi NTT pada umumnya.
Turut hadir sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA (Guru Besar UIN Sumatera Utara) dan Suaib Prawono (Penelitian Radikalisme Indonesia Bagian Timur). Syahrin dalam memaparkan materinya menyampaikan bahwa mahasiswa adalah cahaya di kampus dalam melakukan pencegahan terorisme.
"Mahasiswa adalah cahaya terang di kampus, maka mahasiswa harus terlibat dalam pencegahan radikalisme di perguruan tinggi," jelasnya Guru Besar UIN Sumut, Rabu (25/10/2017).
"Kalau kalian belajar ilmu agama, harus dari ustadz, pendeta dan pastor memiliki ilmu agama yang dalam. Bukan yang belajar agama di cafe. Belajar agama harus dari referensi yang jelas, standar dan berlaku umum," tegas Syahrin di hadapan 130 peserta.
Selanjutnya, Suaib Prawono menyampaikan bahwa lembaga dakwah kampus adalah lembaga paling representatif dalam membentengi serangan paham radikal di perguruan tinggi.
"Kalau lembaga dakwah kampus tidak berperan aktif dalam pencegahan paham radikalisme maka kampus tidak hanya akan melahirkan sarjana, tapi juga terorisme" jelas Sia in juga sebagai Koordinator Gusdurian Sulawesi.
Kembali Suaib menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang plurar, namun jika terus dicekoki paham radikalisme maka negara ini akan bubar, tutupnya. (rilis)