Rumah dan Fasilitas Umum di Inhu Terendam Banjir

Rumah dan Fasilitas Umum di Inhu Terendam Banjir
Ilustrasi
RENGAT - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) telah menetapkan status siaga III terhadap Banjir. Beberapa desa di Inhu sudah mulai digenangi banjir. Puluhan rumah sudah terendam termasuk fasilitas pendidikan, kesehatan  seperti Pustu dan juga infrastruktur jalan serta kebun karet, sawit, sawah serta ladang masyarakat.
 
Desa yang sudah digenangi banjir antara lain desa Pasir Keranji kecamatan Pasir Penyu, Pasir Bongkal kecamatan Sungai Lala, desa Petalongan kecamatan Rakit Kulim dan beberapa desa lainnya.
 
Pantauan di desa Pasir Keranji, air sudah memasuki lebih kurang 20 rumah warga, lainnya baru sebatas halaman rumah karena rumah mereka merupakan rumah panggung, namun untuk keluar rumah terpaksa juga harus menggunakan sampan.
 
Selain itu juga kebun sawit dan karet warga juga sudah terendam.
"Kalau kebun palawija memang sudah tidak bisa dipanen lagi, namun untuk karet dan juga sawit sebagian memang masih bisa dipanen, namun ada juga yang tidak lagi bisa dipanen. Untuk melakukan pemanenan petani harus menggunakan sampan, jelas salah seorang warga Pasir Keranji, Edy (40).
 
Selian itu kata Edy, untuk akses jalan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil yang rendah seperti sedan, sudah tidak bisa lagi, karena kedalaman air pada beberapa titik jalan sampai sepinggang orang dewasa, sehingga untuk mencapai desa berikutnya atau masih di desa Pasir Keranji, harus melalui jalan alternatif yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil berukuran kecil, itupun harus berhati-hati, karena rawan terpuruk.
 
Warga lainnya, Marniza (36) mengungkapkan bahwa rumahnya sudah tiga hari dimasuki air, terutama dari dapur karena memang rumahnya tidak rmah panggung."Sudah tiga hari air masuk, terpaksa beberapa alat elektronik harus di non aktifkan, ucapnya sambil mencuci karpet lantainya yang basah dan kotor akibat banjir.
 
Warga juga mengaku sedikit kesulitan untuk berobat karena halaman Pustu Pasir Keranji sudah terendam cukup tinggi, sehingga tidak bisa langsung menuju Pustu.
 
"Bidan desa juga terpaksa harus mengungsi karena kondisi tersebut dan tentunya tidak mungkin dia membawa obat-obatannya langsung, tambah mereka.
 
Sementara itu Penjabat Buppati Inhu, Kasiarudin dan tim Pemkab Inhu serta FKPD sudah melakukan peninjauan terhadap beberapa  desa yang terkena banjir. Namun Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu belum mendapatkan data pasti terkait rumah, kantor, fasilitas umum serta  kebun masyarakat yang terendam.
 
"Tadi siang saya dan pak Pj Bupati memantau ke sejumlah kecamatan dan salah satunya di Kecamatan Pasir Penyu," ucap Arifwan. (max/mcr)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri