PEKANBARU - FISIP Universitas Riau (UR) melakukan aksi damai di depan kantor dekanat FISIP UR sejak pukul 08.00 WIB. Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa FISIP Peduli menuntut dekan FISIP UR untuk membuka transparansi anggaran yang selama ini dinilai timpang dan koruptif.
Menurut Agustar selaku perwakilan Dewan Perwakilan Mahsiswa UR yang turut turun aksi, terbentuknya aliansi ini adalah wujud dari kekecewaan kawan-kawan di kelembagaan yang tidak kritis terhadap transparansi anggaran yang terus didiamkan bertahun-tahun.
Pantauan Riaurealita.com, massa yang ikut aksi semakin bertambah pada pukul 10.00 WIB. Semula tidak ada respon dari pihak dekanat dan para mahasiswa berinisiatif untuk masuk ke dalam dekanat.
Selain itu, sederet permasalahan lainnya pun ikut disuarakan seperti budaya koruptif dekanat, jualn beli nilai dan skripsi, pelecehan seksual, dan terancamnya HAM di FISIP UR terkait ancaman pembunuhan dari dekan FISIP UR.
"Aksi ini difokuskan untuk membuka transparansi anggaran, jika dekan tetap tidak mau membuka, beliau harus turun," ujar Lexsi selaku ketua dari Aliansi Mahasiswa FISIP Peduli, Kamis (30/3/2017).
Menurut Lexsi, transparansi anggaran itu krusial dan maslah inti karena banyak permasalahan seperti AC (air conditioner) rusak, pembangunan tidak selesai dan terbengkalai, dan lain sebagainya.
Menurut Lexsi, transparansi anggaran itu krusial dan maslah inti karena banyak permasalahan seperti AC (air conditioner) rusak, pembangunan tidak selesai dan terbengkalai, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Suyanto selaku Wakil Dekan III yang mewakili Dekanat mengatakan bahwa tranparansi dana sudah dilakukan oleh pihak fakultas dan data-data sudah diserahkan ke pihak universitas.
Reporter: Anju Mahendra
