PM Australia, Malcolm Turnbull 'Disemprot' Trump Gara-gara Ini

PM Australia, Malcolm Turnbull 'Disemprot' Trump Gara-gara Ini
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull.
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump boleh jadi kesal dengan rekannya sesama pemimpin negara, Malcolm Turnbull. Perdana Menteri Australia itu disebut menerima amukan Trump ketika berbicara lewat panggilan telepon. Trump marah kepada Turnbull soal kesepakatan pengungsi dan membanggakan betapa besar kemenangannya dalam pemilu AS. 
 
Lalu, sekitar 25 menit dari panggilan yang semestinya berlangsung sekitar satu jam itu, Trump memotong pembicaraan tanpa berpamitan, menutup teleponnya begitu saja.
 
Hal ini disampaikan pejabat senior yang enggan disebutkan namanya. Dia mendapat penjelasan soal hasil pembicaraan antara kedua kepala negara. Demikian dilaporkan The Washington Post yang dikutip CNN Indonesia, Kamis (2/2/2017). 
 
Pada satu titik, Trump memberi tahu Turnbull bahwa dirinya telah berbicara dengan empat pemimpin negara lain, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia mengatakan, di antara empat panggilan itu, percakapan dengan Turnbull adalah "panggilan yang paling buruk."
 
Sikap Trump menunjukkan bahwa dirinya mampu menentang pemimpin negara lain, termasuk sekutunya sendiri.
 
"Ini adalah kesepakatan terburuk sepanjang masa," kata Trump saat Turnbull mencoba mengonfirmasi AS akan menepati janjinya menerima 1.250 pengungsi dari pusat detensi Australia.
 
Diberitakan Reuters, Turnbull mengatakan dirinya memang sempat berbicara melalui sambungan telepon, secara diam-diam dan terang-terangan dengan Trump. Namun, dia enggan mengonfirmasi amukan Trump yang diberitakan Washington Post.
 
Turnbull enggan berkomentar soal isi pembicaraan itu dan hanya mengatakan bahwa dirinya yakin kesepakatan soal pengungsi ini masih berlaku.
 
"Percakapan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan, pribadi. Jika Anda melihat laporan mereka, saya tidak akan menambahkan apa-apa," ujarnya kepada wartawan di Melbourne.
 
Laporan Washington Post diliput habis-habisan oleh media Australia dan dipandang memalukan Turnbull yang hanya menang tipis dalam perolehan suara tahun lalu.
 
"Turnbull mesti mengonfirmasi atau menampik akurasi laporan tersebut," kata Bill Shorten, pemimpin oposisi pemerintah dari Partai Buruh.
 
Kesepakatan pengungsi ini dipertanyakan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif pekan lalu. Dia melarang sementara penerimaan imigrasi dari tujuh negara Muslim. Banyak imigran dari negara-negara yang dilarang oleh Trump berada di pusat detensi Australia. (das/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri