Kim Jong Un: Korut segera Uji Coba Rudal Antarbenua

Kim Jong Un: Korut segera Uji Coba Rudal Antarbenua
Kim Jong Un.
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut negaranya akan segera menguji coba peluru kendali balistik antarbenua atau ICBM.
 
"Penelitian dan pengembangan teknologi senjata canggih secara aktif berlanjut dan memperkuat kemampuan pertahanan kita, termasuk persiapan tahap akhir ICBM yang terus berlangsung," kata Kim dalam siaran televisi yang dikutip CNN, Senin (2/1/2017).
 
Pidato itu, seperti biasa, dipenuhi retorika anti-Barat, dan klaim yang membesarkan negara sendiri. Kim menyebut Korea Utara sebagai "kekuatan nuklir dan militer di timur."
 
Dia juga mengatakan, jika Amerika Serikat dan pendukungnya tidak menghentikan ancaman nuklir dan latihan peperangan yang dipersiapkan untuk menghadapi negaranya, Korea Utara akan terus meningkatkan kekuatan militer dalam rangka mempertahankan diri.
 
Hanya saja, ancamannya kali ini patut ditanggapi serius juka dibandingkan dengan yang sudah-sudah. Alasannya, pada 2016, Korea Utara melakukan dua uji coba senjata nuklir seiring dengan retorikanya itu.
 
"Menggabungkan hulu ledak nuklir dengan teknologi ICBM di tangan pemimpin yang sulit diduga seperti Kim Jong Un adalah resep menuju bencana," kata Admiral Harry Harris, kepala Komando Pasifik Amerika Serikat.
 
Sementara itu, analis senior di Rand Corporation, Bruce Bennett, mengatakan Korea Utara belum punya teknologi rudal dan roket yang cukup baik untuk melancarkan serangan nuklir meski terus menunjukkan kemajuan. 
 
"Setidaknya, belum. Namun, Kim terus berkeras mengembangkan senjata nuklir di akhir 2017 dengan cara apapun," kata seorang pejabat Korea Utara yang membelot.
 
"Mengikuti kebijakan kongres partai penguasa Mei lalu, Kim Jong Un menerapkan kebijakan partai yang mengebut proses penyelesaian pengembangan senjata nuklir dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Thae Yong-ho, diplomat yang pernah menjadi orang nomor dua di Kedutaan Besar Korut di London, menurut Yonhap.
 
Thae mengatakan Korea Utara yakin Korea Selatan dan Amerika Serikat tidak mungkin bisa menghentikan ambisi nuklir ini karena kebijakan politik domestik di kedua negara.
 
Namun, Seoul memperingatkan Pyongyang agar menghentikan pengembangan senjata mematikan ini. "Korea Selatan dan komunitas internasional dengan tegas tidak akan mentolerir pengembangan nuklir Korea Utara," bunyi pernyataan Kementerian Unifikasi Korea Selatan.
 
"Kami terus memperingatkan, jika Korea Utara meneruskan pengembangan nuklir, maka yang ada hanya sanksi dan tekanan. Jika Korea Utara benar-benar menginginkan kedamaian di kawasan dan peningkatan hubungan kedua negara, mereka mesti mengikuti jalan denuklirisasi dengan tulus." (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri