Melongok Sejarah Kopi Liberika Meranti yang 'Aromanya' Sampai ke Negeri Jiran

Melongok Sejarah Kopi Liberika Meranti yang 'Aromanya' Sampai ke Negeri Jiran
Kopi Liberika khas Kepulauan Meranti.
SELATPANJANG - Varietas kopi jenis Liberika yang ditanam para petani di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, ternyata berasal dari negeri jiran Malaysia.
 
"Itu makanya, warga negeri jiran lebih suka kopi Meranti. Jika dibanding pasar di dalam negeri sendiri," papar penampung Kopi Liberika, Romadani di Selatpanjang, Meranti, Kamis (10/11/2016).
 
Dia menceritakan, tersebutlah nama tiga orang tetua di Kepulauan Meranti bernama Yasin, Yusuf, dan Kadir membawa oleh-oleh karena baru pulang dari negeri jiran.
 
Seperti diketahui, jarak antara wilayah daratan Meranti dan Malaysia hanya dipisahkan oleh wilayah perairan di jalur pelayaran internasional Selat Malaka.
 
Jarak Selatpanjang sebagai ibu kota Kepulauan Meranti dengan Batu Pahat, wilayah distrik di negara bagian barat Johor, Malaysia cuma 94,90 kilometer.
 
Tapi, lanjutnya, terdapat cerita lain terkait masuknya Kopi Liberika ke Meranti dibawa oleh seorang warga dari kunjungan ke wilayah Batu Pahat, Johor sekitar tahun 1942.
 
Adalah Saleh, warga Desa Kedabu Rapat di Kecamatan Rangsang Pesisir. Tanaman kopi di Malaysia telah membuatnya tertarik untuk menanam di Meranti.
 
"Akhirnya orang ini pun, membawa enam benih Kopi Liberika untuk ditanam di kebunnya. Setelah tumbuh dan berkembang, terus ia budidayakan," ucapnya.
 
Nyoto (53), petani kopi di Meranti mengaku, di kepulaun tersebut mayoritas varietas kopi ini tumbuh terkosentrasi seperti di Desa Bina Sempian, Kecamatan Rangsang Pesisir dan Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Barat.
 
Ia berkata, potensi kopi daerah itu lebih populer di negeri jiran karena tahun 1980-an mulai dipasarkan dengan kondisi permintaan terus meningkat setiap tahun.
 
"Kini terdapat ratusan kepala keluarga di Bina Sempian, bergantung hidup dari kopi. Rata-rata mereka punya kebun kopi lebih dari satu hektare," tuturnya.
 
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti, Makmun Murod menyebut, Kopi Liberika daerah tersebut lebih diterima pasar luar negeri.
 
"Di Malaysia, harga kopi yang dibudidayakan oleh warga di Meranti cenderung lebih tinggi dibanding dengan pasar lokal," terangnya
 
"Varietas ini dianggap mempunyai cita rasa dan aroma khas, berbeda dengan kopi liberika daerah lain di Indonesia," ungkap Murod. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri