BENGKALIS - Ribuan guru honorer madrasah, kini harap-harap cemas. Pasalnya, anggaran honor mereka yang dijanjikan akan diakomodir di Perubahan APBD 2016 ini belum jelas kapan dibahas, sementara sekarang sudah masuk bulan Oktober.
Kecemasan mereka bertambah, ketika Pemkab Bengkalis mengambil kebijakan merasionalisasi anggaran masing-masing SKPD sebesar 20 persen. Ketua Ikatan Guru Madrasah (IGM) Kabupaten Bengkalis, H Ridwan Ahmad, Senin (3/10/2016) mengatakan, sesuai dengan janji Pemkab Bengkalis bahwa honor guru madrasah akan dianggarkan di APBD Perubahan dan diperkirakan pembayaran akan dilakukan pada Oktober 2016.
“Kami hanya mengingatkan Pemkab Bengkalis sekaligus menagih janji yang pernah disampaikan. Kawan-kawan guru madrasah juga banyak yang menanyakan tentang perkembangan honor madrasah ini, saya hanya sampaikam bahwa setahu saya sampai saat ini KUA-PPAS Perubahan itu sama sekali belum dibahas, diajukan pun belum,” jelas Ridwan.
Dirinya tidak tahu persis mengapa APBD Perubahan belum diajukan sampai sejauh ini, bisa jadi karena memang kesibukan Pemkab Bengkalis. Hanya saja katanya, persoalan yang dialami oleh ribuan guru madrasah saat ini sudah sangat-sangat “tragis”.
“Ya bagaimana tidak tragis, sudah masuk bulan 10, ribuan guru madasah belum terima honor. Tidak terbayangkan kalau kondisi seperti ini juga terjadi diintitusi lain apalagi pejabat di Pemkab Bengkalis. Hanya ini yang perlu kami ingatkan, kalau memang KUA PPAS-nya belum diajukan, segerala diajukan dan segera juga disahkan,” pinta Ridwan.
Dikatakan lagi, beberapa orang guru mengajak dirinya dan rekan guru yang lain untuk kembali turun ke jalan (demonstrasi), mendesak Pemkab agar segera membayarkan honor guru madrasah. “Saya sampaikan, kita tunggu bulan 10 ini, apa kebijakan pemerintah terkait persoalan ini,” ungkap Ridwan. (das/mcr)