BAGANSIAPIAPI - Sebanyak 64 kepenghuluan di 12 kecamatan di Kabupaten Rohil ditantang mampu memandirikan desa. Dengan begitu, perekonomian desa akan terus membaik lewat pengembangan industri kreatif.
Demikian ditegaskan Bupati Rohil, H Suyatno, akhir pekan lalu usai melantik sejumlah penghulu di Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika). Suyatno menyatakan, banyak potensi desa mengarah pada industri kreatif yang belum digali dengan benar. "Ini menjadi tantangan bagi penghulu untuk memandirikan desa. Kalau industri kreatif tergarap, maka kepentingan masyarakat terpenuhi seiring tercukupinya kebutuhan," tutur Suyatno.
Bahkan, Suyatno menegaskan, desa mandiri adalah desa yang perekonomiannya kuat jika mampu mengekspor barang ke luar desa dengan nilai setara atau lebih besar dari barang yang diimpor dari luar desa. "Banyak industri kreatif desa yang dapat dikembangkan dan ini dapat pula menjadi ciri khas suatu desa. Misalnya, Kecamatan Palika sebagai penghasil ikan laut terbesar di Rohil, dapat menjadikan ikan sebagai komoditi berjangka panjang. Jadikan ikan itu sebagai makanan olahan dan pasarkan ke luar desa supaya perekonomian masyarakat meningkatkan," pesan Suyatno.
Lebih jauh dikatakan Suyatno, pengembangan industri kreatif adalah cara meningkatkan kemandirian desa yang menciptakan kesejahteraan masyarakat. "Industri kreatif adalah pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat untuk menciptakan kesejahteraan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Manfaatnya pun sangat luas, tentunya dapat menjadi tolok ukur meningkatkan Pendapatan Asli Desa dan menguatkan perekonomian keluarga," jelas Suyatno.
Kemudian, sambung Suyatno, penghulu harus manfaatkan teknologi informasi dalam memajukan industri kreatif itu sendiri. "Dengan teknologi informasi, industri kreatif akan lebih mudah dipasarkan. Karena teknologi informasi adalah alat promosi gaya hidup masa kini," urai Bupati. (cr1)
