Pelajar SMP Tewas Ditembak Senapan Angin oleh Tetangga karena Gaduh, Pelaku Seorang PNS

Pelajar SMP Tewas Ditembak Senapan Angin oleh Tetangga karena Gaduh, Pelaku Seorang PNS

PEKANBARU - Seorang pelajar SMP berinisial MI (15) tewas setelah diduga ditembak menggunakan senapan angin oleh seorang pria berinisial HW (47) di Jalan Taman Karya Gang Muslimin, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu (30/4/2025) malam.

Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, saat MI bersama sejumlah remaja lainnya mengadakan perkelahian tanding satu lawan satu di lokasi kejadian. Aksi itu disaksikan sekitar 30 orang dan menimbulkan keributan yang diduga membuat HW, pemilik rumah di dekat lokasi, merasa terganggu.

"Pelaku kemudian mengarahkan senapan angin ke arah kerumunan dan melepaskan tembakan. Peluru mengenai bagian belakang kepala korban hingga terjatuh dan tidak sadarkan diri," ungkap Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, Selasa (6/5/2025).

Korban sempat dilarikan ke RS Universitas Riau dalam kondisi koma dengan luka terbuka di kepala, namun nyawanya tidak tertolong.

Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senapan angin merek Style. Dari hasil pemeriksaan sementara, HW mengakui telah melakukan penembakan.

"Berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi, kami menetapkannya sebagai tersangka," lanjut Kompol Bery.

HW, yang diketahui merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS), kini ditahan di Mapolsek Binawidya. Ia dijerat Pasal 80 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, serta pasal-pasal lain terkait kepemilikan senjata dan penganiayaan berat.

Polisi memastikan hasil tes urine tersangka negatif narkoba. Saat ini, penyidik tengah melengkapi berkas perkara untuk segera dilimpahkan ke jaksa penuntut umum.

"Kami akan terus mendalami motif dan kronologi lengkapnya. Kami juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui adanya tindakan main hakim sendiri atau penggunaan senjata yang membahayakan," tutup Kompol Bery.


Berita Lainnya

Index
Galeri