Fokus Jalan Protokol, Wali Kota Agung Jelaskan Tahapan Penanganan Banjir

Fokus Jalan Protokol, Wali Kota Agung Jelaskan Tahapan Penanganan Banjir

PEKANBARU - Persoalan banjir masih menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Saat ini, terdapat sekitar 350 titik rawan banjir yang tersebar di wilayah yang menjadi kewenangan pemerintah kota.

“Kami sampaikan bahwa titik banjir itu cukup banyak. Namun, menyelesaikan banjir bukan hanya soal memperbaiki satu titik, melainkan berkaitan dengan sistem drainase yang saling terhubung hingga ke aliran sungai,” ujar Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, Jumat (18/4/2025).

Meski Pemko telah memiliki rencana induk (masterplan) penanggulangan banjir, pelaksanaan teknis di lapangan masih menghadapi berbagai kendala. Salah satu tantangan utama adalah sedimentasi lumpur yang menghambat aliran air di saluran drainase maupun box culvert.

Untuk mengatasi hal ini, Pemko Pekanbaru mendapat bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau berupa satu unit mobil penyedot lumpur.

“Mobil ini sangat bermanfaat, terutama untuk membersihkan saluran drainase yang sempit dan tidak dapat dimasuki manusia karena penuh lumpur dan minim ruang udara. Ini adalah langkah konkret yang akan kami maksimalkan,” jelas Agung.

Penanganan banjir akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas utama pada jalan-jalan protokol yang kerap tergenang saat hujan deras. Beberapa titik yang menjadi fokus awal penanganan antara lain kawasan depan Rumah Sakit Awal Bros di Jalan Jenderal Sudirman, sepanjang Jalan Arifin Ahmad, sekitar Pasar Pagi Arengka, dan Simpang Tobek Godang.

“Penanganan akan dimulai dari titik-titik utama yang vital bagi aktivitas masyarakat. Setelah itu, baru kami lanjutkan ke kawasan permukiman warga yang juga terdampak banjir. Ini akan terus kami upayakan,” pungkasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri