Pekanbaru - Masalah tumpukan sampah di Kota Pekanbaru masih belum terselesaikan hingga akhir Januari 2025. Sampah masih menumpuk di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS), meskipun pemerintah telah menunjuk pihak ketiga untuk menangani pengangkutan sampah tahun ini.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah bekerja sama dengan PT Ella Pratama Prakasa (EPP) dalam kontrak senilai lebih dari Rp33 miliar untuk pengangkutan sampah. Namun, kenyataannya, tumpukan sampah tetap menggunung di berbagai TPS hingga meluber ke jalan, menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sampah menumpuk di TPS Jalan Air Hitam hingga radius 50 meter. Kondisi serupa juga terlihat di TPS Jalan Kopi Pasar Sukaramai, yang dipenuhi sampah hingga menggunung. TPS lainnya yang terdampak antara lain di Jalan Abadi – Soekarno Hatta dekat SMP Negeri 20 serta di Jalan Lili, Kecamatan Payung Sekaki.
Menanggapi kondisi ini, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang, menegaskan bahwa pihaknya telah mendesak PT EPP untuk memaksimalkan pengangkutan sampah.
"Kita sudah desak mereka untuk memperbaiki mekanisme kerja dan memaksimalkan pengangkutan," ujar Iwan, Jumat (31/1/2025).
DLHK juga telah memanggil PT EPP untuk evaluasi lebih lanjut guna mengetahui permasalahan yang terjadi dalam sistem pengangkutan sampah. Salah satu sorotan utama adalah jumlah armada yang dinilai belum mencukupi untuk menangani volume sampah yang ada.
"Mereka bilang armada mereka sudah mencukupi sesuai kontrak, tapi menurut kami belum," jelas Iwan.
DLHK meminta PT EPP segera memperbaiki pola kerja mereka agar masalah tumpukan sampah bisa diselesaikan. Dalam kontrak kerja sama, PT EPP bertanggung jawab untuk membersihkan sampah di setiap TPS secara optimal.
.jpeg)
