PAN dan Golkar Masuk, Koalisi Kabinet Kerja Kian Gemuk

PAN dan Golkar Masuk, Koalisi Kabinet Kerja Kian Gemuk
Para menteri baru hasil reshufffle berfoto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. (
JAKARTA - Presiden Joko Widodo merombak 13 posisi menteri dalam jajaran Kabinet Kerja. Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional menyetor masing-masing satu kader untuk menjabat sebagai menteri. 
 
Mereka adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dari Partai Golkar dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dari PAN.
 
Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat, masuknya Golkar dan PAN menjadikan koalisi pemerintahan Jokowi menjadi gemuk. 
 
 
"Masuk partai pendukung baru, Golkar dan PAN, koalisi gemuk akhirnya terbentuk juga," kata Cecep seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (27/7/2016).
 
Lanjutnya, koalisi gemuk berpotensi menghambat jalannya roda pemerintahan karena akan terjadi pertarungan kepentingan antar partai.
 
Menurut Cecep, ketika pemerintah ingin mengeluarkan kebijakan namun terbentur kepentingan partai koalisi, maka akan terjadi tarik menarik kepentingan. 
 
Proses ini akan menyita waktu dan menyulitkan tercipta keputusan-keputusan taktis yang membutuhkan waktu cepat. 
 
 
"Masing-masing partai punya kepentingan. Ini akan menambah beban dan akhirnya dalam beberapa kebijakan Jokowi akan kompromistik," katanya. 
 
Dalam pemilu calon presiden dan wakil presiden 2014 lalu, PAN dan Golkar mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai capres dan cawapres. Namun, Prabowo dan Hatta kalah.
 
Setelah itu, kedua partai itu masuk dalam Koalisi Merah Putih, gabungan partai yang menjadi oposisi pemerintahan. Belum sampai tiga tahun, PAN dan Golkar mendeklarasikan dukungannya kepada Pemerintah Jokowi. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri