Peduli Pendidikan, Pekanbaru Raih Nilai Ujian Nasional Tertinggi

Peduli Pendidikan, Pekanbaru Raih Nilai Ujian Nasional Tertinggi
Walikota Pekanbaru DR.H.Firdaus,ST.MT menyerahkan sertifikat pemenang Olimpiade Sains Nasional Tahun
PEKANBARU - Kepedulian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap dunia pendidikan berbuah manis, ini terbukti atas keberhasilan Kota Pekanbaru dalam meraih nilai Ujian Nasional (UN)  tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tertinggi di Provinsi Riau.
 
Berdasarkan daftar nilai UN yang di terima dari pusat, Kota Pekanbaru meraih nilai dengan total 275,77. Peringkat dua disusul Indragiri Hilir (Inhil) dengan nilai 271,69. Peringkat Tiga di raih Bengkalis, dengan total nilai 258,95.
 
Sebagaimana diketahui, dalam dua tahun kepemimpinan H Firdaus ST MT-Ayat Cahyadi S.Si, percepatan pembangunan digesa di seluruh bidang, baik bidang infrastruktur, sarana dan prasarana, maupun di bidang ekonomi dan SDM dalam hal ini Pendidikan. 
 
Seperti halnya di bidang pendidikan, Pemko Pekanbaru telah menuntaskan pembangunan 109 unit gedung baru sekolah dengan total biaya Rp83,88 miliar dengan sumber dana Rp64,23 miliar atau 77 persen bersumber dari dana APBD Kota Pekanbaru, dan Rp19.64 miliar atau 23 persen bersumber dari bantuan APBN.
 
Semua gedung baru sekolah negeri dan swasta tersebut penggunaannya diresmikan secara serentak oleh Walikota Pekanbaru beberapa waktu laku. Acaranya dipusatkan di gedung SD No 96 Perumahan Harapan Indah, Jalan Riau, Kecamatan Payung Sekaki. 
 
Kegiatan saat itu diitandai dengan melepaskan balon ke udara dan penandatanganan secara simbolis prasasti peresmian sekolah SD, SMP, dan SMA. Hadir dalam acara tersebut Sekda, Asisten, Kepala Dinas, Camat dan seluruh Kepala Sekolah se-kota Pekanbaru, anggota dewan dan tokoh masyarakat.
 
Waikota Pekanbaru, Dr H Firdaus MT menyebutkan pembangunan gedung-gedung sekolah tersebut adalah dalam rangka peningkatan fasilitas dan mutu pendidikan di Kota Pekanbaru.
 
“Secara perlahan fasilitas pendidikan kita benahi, tidak hanya sekolah negeri tapi juga sekolah swasta. Dan hendaknya seluruh pihak memberikan perhatian yang lebih kepada persoalan pendidikan ini, karena persoalan penidikan berkaitan langsung dengan SDM masyarakat," ujar Walikota.
 
 
Menurut Walikota, pesan moral maupun pesan pembangunan, serta pembentukan karakter generasi sangat mudah disampaikan dalam dunia pendidikan. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan beragama, semuanya itu bermula dari dunia pendidikan di samping pengaruh lingkungan dan pergaulan.
 
"Dalam kesempatan ini dihadapan seluruh Kepala sekolah dan jajaran dinas pendidikan, serta anak-anak kita yang hadir disini, mari sama-sama kita ajak keluarga dan masyarakat kita untuk peduli dengan kondisi lingkungan kita. Kebersihannya, keindahannya, kenyamanannya, dan lingkungan yang sehat berkelanjutan," imbau Walikota.
 
Dicontohkannya, pendidikan membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu cara untuk merubah pola berfikir dan merubah prilaku masyarakat agar lebih peduli dengan kebersihan lingkungannya. “Sampah selama ini selalu dipandang sebagai masalah lingkungan. Nah sekarang kita terapkan kepada anak-anak kita untuk memanfaatkan sampah tersebut dengan membuat bank sampah, menjadikan sampah  bernilai ekonomi, sehingga setiap anak, dan setiap keluarga akan cepat tanggap menangani sampah di rumah masing-masing," ujar Walikota.
 
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, 109 unit sekolah tersebut terdiri dari 9 unit pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), dengan total biaya Rp17.37 miliar, sebanyak 17 revitalisasi dengan biaya Rp29.63 miliar, sebanyak 30 unit penambahan ruang kelas baru (RKB) dengan biaya Rp12.77 miliar, sebanyak 51 unit rehab berat sekolah negeri dan swasta, dengan biaya Rp 11.74 miliar, sebanyak 3 unit pembangunan laboratorium IPA sekolah negeri dan swasta dengaan biaya Rp690 juta, sebanyak 3 unit pembangunan perpusatakaan SMK swasta dengan biaya Rp510 juta.
 
Sementara itu, sebanyak 4 SMK swasta mendapatkan bantuan pembangunan ruang praktek dengan biaya Rp1.36 miliar, dan sebanyak 9 SMA dan SMK negeri dan swasta mendapat bantuan peralatan laboratorium dengan biaya Rp1.73 miliar.
 
“Di sini dapat kita lihat bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru tidak hanya membenahi sekolah-sekolah negeri, tetapi  juga membenahi fasilitas serta sarana dan prasarana di sekolah swasta," ungkap Kadis Pendidikan.
 
Bukan itu saja, Pemko melalui Dinas Pendidikan juga menyalurkan bantuan kepada ribuan siswa dan keluarga kurang mampu yang bersekolah di Pekanbaru. Bantuan yang diberikan tersebut berasal dari zakat profesi guru, pengawas sekolah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Pekanbaru.
 
Sejauh ini, Pemko sudah memberikan bantuan kepada 2.460 siswa. Dan bantuan tersebut murni dari zakat profesi guru. Untuk murid SD, mendapat bantuan sebesar Rp750 ribu per siswa. Sedangkan untuk tingkat SMP, setiap anak diberi bantuan sebesar Rp1 juta dan untuk SMA sebesar Rp1,250 juta. (adv/humas)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri