JAKARTA - Paparan Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama mengawali sidang isbat penentuan 1 Syawal 1437 Hijriyah yang digelar di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (4/7/2016) sore.
Anggota tim Badan Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya mengatakan, proses pemantauan hilal dilakukan di 90 titik di Indonesia.
Untuk di Indonesia, ketinggian hilal pada ijtimak pukul 18.01 WIB di Jakarta, sebelum terbenam matahari. Ijtimak merupakan posisi bulan baru.
Dengan posisi demikian, lanjut dia, posisi hilal yang terlihat merupakan bulan tua dengan ketinggian -0,38 derajat.
"Hilal saat ini, maghrib ini, mustahil terlihat. Ketinggian hilal negatif, terbenam dulu sebelum matahari terbenam," papar Cecep.
Hal senada juga terpantau di Pelabuhan Ratu, di mana ketinggian hilal tercatat -0,78 derajat pada pukul yang sama.
"Secara hisab 1 Syawal jatuh 6 Juli. Ini informasi, konfirmasi (rukyat) kita tunggu nanti sidang isbat," ujar Cecep.
Ia menambahkan, jika berdasarkan perhitungan hisab, maka 1 Syawal 1437 H jatuh pada 6 Juli 2016.
Kendati demikian, keputusan penentuan awal Syawal akan ditentukan pada saat sidang isbat tertutup yang digelar malam ini.
Menurut rencana, sidang isbat akan digelar pukul 18.30 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Saat ini, jalannya sidang Isbat tengah diskors untuk waktu buka puasa dan ibadah shalat Maghrib. (max/kcm)