PEKANBARU - Festival Lampu Colok, kegiatan tahunan yang digelar setiap malam 27 Ramadan di Pekanbaru dan kabupaten kota lainnya di provinsi Riau. Tahun ini, Festival yang identik dengan nuansa Islami itu kemungkinan ditiadakan.
"Sampai sekarang kita belum mendapat kepastian apakah festival lampu colok masih ada atau tidak. Yang pasti dalam anggaran untuk kegiatan bersangkutan masuk tanda bintang," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru, Hermanius, Selasa (21/6/2016) di gedung DPRD Kota Pekanbaru.
Festival Lampu Colok sudah menjadi tradisi tahunan di Kota Pekanbaru, tapi jika dana tidak mendukung, Disbudpar juga tidak bisa berbuat banyak. Ditanya besaran anggaran yang dibutuhkan untuk Festival Lampu Colok, Hermanius enggan merincinya.
"Dalam APBD mata anggarannya itu tidak khusus untuk festival lampu colok saja tapi sekaligus tergabung dengan kegiatan untuk malam takbiran," ujarnya.
Jika memang nanti Festival Lampu Colok sudah pasti tidak ada, Disbudpar akan berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk tetap membuat lampu colok di wilayah masing-masing.
"Paling tidak kalau festival lampu colok ditiadakan, minimal lampu colok di kelurahan dan kecamatan tetap ada. Sehingga masyarakat masih bisa menikmati lampu colok," imbuhnya. (das)
