Pengolahan cacing menjadi tepung cacing, cacing ke

Pemberdayaan dan pelatihan Masyarakat kelompok dalam pengolahan turunan Cacing, menjadi pakan ikan

Pemberdayaan dan pelatihan Masyarakat kelompok dalam pengolahan turunan Cacing, menjadi pakan ikan

Salah satu objek wisata baru di Desa Ampel Gading Kecamatan Ukui yaitu “Agrowisata Dragon Hill” yang berdiri pada tahun 2019. Agrowisata ini dikembangkan sebagai upaya untuk pemanfaatan konversi lahan karet yang dimiliki oleh petani setempat pasca terjadinya Covid-19 tahun 2019-2022. Ada salah satu masyarakat yang melakukan budidaya buah naga lebih dari 600 pokok tanaman. Berawal dari buah naga, sampai saat ini beragam tanaman yang telah dibudidayakan yaitu buah naga, jeruk madu, nanas madu, kelapa, dan lain lain. Namun, saat ini tidak hanya pertanian yang diupayakan, akan tetapi kegiatan perikanan dan peternakan juga akan dikembangkan sehingga nantinya membentuk agrowisata terpadu. “Selain kegiatan pertanian, pada tahun ini juga akan dikembangkan usaha perikanan sehingga bentuk agrowisata yang akan dikembangkan merupakan agrowisata pertanian terpadu karena ada integrasi antara kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan. Semua kegiatan ini telah Digambar ” Ujar Ibu Mandataris sebagai tim Matching Fund tahun 2023. Inisiasi terbentuknya integrasi antara pertanian dan perikanan dimulai dari adanya budidaya cacing yang dilakukan oleh petani dalam rangka memproduksi pupuk kascing yang digunakan untuk budidaya tanaman di agrowisata ini. Sampai saat ini, cacing yang dikembangkan untuk pengolahan vermikompos belum diolah. Adanya pengembangan kegiatan perikanan untuk budidaya bioflok membuat Tim Matching Fund Universitas Riau yang diketuai oleh Dr. Okta Karneli yang berkerjasama dengan Pertamina, dilakukan pendampingan pada kelompok tani Berkat Usaha Desa Ampel Gading dalam pembuatan pakan ikan berbasis tepung cacing. Hal ini dilakukan karena cacing mengandung protein yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan ikan yang akan dibudidayakan dalam bioflok nantinya. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa anggota kelompok tani dan materi disampaikan oleh Ibu Isna Rahma Dini dari Universitas Riau. Selain mengandung protein hewani dari tepung cacing, protein pada pakan juga diberikan dari protein nabati yang berasal dari tepung kacang kedelai. Bapak Ramin Sunarto sebagai ketua RT setempat sangat mendukung kegiatan pengolahan cacing menjadi tepung cacing ini sebagai pakan ikan nantinya. “Berharap agar produksi cacing ini capat terus dilakukan agar bisa dimanfaatkan menjadi formulasi pakan ikan dalam mendukung budidaya ikan dengan sistem bioflok nantinya” ujar pak Ramin.

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                               


Berita Lainnya

Index
Galeri