Kapal Karam di Pariaman, 14 Warga Padang Jadi Korban

Kapal Karam di Pariaman, 14 Warga Padang Jadi Korban
Ilustrasi

PARIAMAN -  Insiden kapal karam kembali terjadi. Kali ini, persitiwa nahas tersebut terjadi di Selat Bunga Kota Pariaman, Sumatera Barat, (Sumbar).

Adalah kapal pariwisata yang teridentifikasi membawa puluhan penumpang. Dugaan sementara, kapal karam akibat hempasan ombak besar.

Menurut Kapolres Kota Pariaman, AKBP Riko Junaldy,  peristiwa terjadi sekitar pukul 11.20 WIB di sekitar bibir Pantai Gandoriah kota itu.

"Kurang lebih terdapat 14 penumpang di dalam kapal, kejadian tersebut berawal dari adanya ombak besar yang menghempas bagian belakang kapal sehingga air laut masuk ke dalam dan perlahan menenggelamkan sebagian badan kapal yang dikemudikan oleh Bambang (32)," kata dia, Ahad (29/5/2016), sebagaimana dikutip dari Antaranews.com.

Diketahui, air laut sempat menggenangi kapal selama 15 menit. Akibatnya, sebagian badan kapal tenggelam.Sontak, para penumpang langsung panik.

Beruntung, sebelumnya, sejumlah wisatawan berhasil dievakuasi.

"Insiden tersebut terjadi kurang lebih berjarak 10 meter dari bibir pantai, sehingga para masyarakat sekitar juga langsung membantu para korban untuk diselamatkan" ungkapnya.

Lebih jauh, Kapolres menyatakan bahwa salah satu korban adalah Tia (16). Selanjutnya, remaja asal Kota Padang tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit setempat untuk perawatan intensif.

Kapolres merinci, terdapat 14 korban yang diketahui merupakan warga Kota Padang, antara lain Musjasman (45), Elfira (39), Vinda (31), Rika (35).

Berikutnya, Musda Fitriani (39), Hafidh (3), Disha (3), Niusma R.O (36), Hartita (5), Nofrianti (42), Aulia (7), Amid (35), Tia (16), dan Ipah (50).

Pemerintah setempat langsung menutup akses sementara bagi setiap kunjungan ke Pulau Angso Duo usai kejadian tersebut. Hal itu karena kondisi ombak yang cukup tinggi dan dianggap masih membahayakan.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Padang Pariaman, Efendi Jamal, mengungkapkan, puluhan wisatawan tersebut akan menuju Pulau Angso Duo.

"Kapal tersebut berangkat dari Pantai Gandoriah, dan pemerintah setempat juga telah menegaskan bahwa setiap kapal tidak diizinkan berangkat dari titik tersebut," jelasnya.

Efendi menerangkan, selain karena hempasan ombak, kelebihan muatan juga diduga sebagai penyebab terjadinya peristiwa itu. Disinyalir, terdapat oknum tertentu yang sengaja menjual tiket lebih murah dari harga semestinya. Akibatnya, kapal melebihi kapasitas sebagai dampak dari ramainya penumpang yang hendak menggunakan jasa kapal tersebut.

"Harga tiket ke Pulau Angso Duo Rp40 ribu, namun diduga ada juga oknum tertentu yang menjual Rp30 ribu untuk mencari keuntungan pribadi," terang dia.

Dia juga membenarkan bahwa dari puluhan kapal wisata yang beroperasi di daerah itu, tidak seluruhnya mengantongi izin resmi untuk mengangkut penumpang.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada dinas terkait lainnya agar berkoordinasi terkait izin kapal. Hal itu dimaksudkan agar tak terjadi lagi permasalahan lain ke depannya. (anm/ant)


Berita Lainnya

Index
Galeri