PEKANBARU - Dalam waktu dekat Komisi D DPRD Provinsi Riau akan turun ke lapangan bersama tim ahli guna mengecek kelayakan jembatan Siak satu dari segi fisiknya. Pasalnya, masyarakat kerap mengeluh tentang kelayakan jembatan tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau, Hardianto kepada wartawan Jumat (27/5/2016). Dikatakannya, dalam beberpa kali hearing dengan Dinas terkait, komisi D sudah mempertanyakan tentang kondisi jembatan yang lebih dikenal dengan jembatan leighton satu.
"Karena faktor kondisi jembatan sudah cukup tua, maka harus terus dilakukan perawatan," ujar dia.
Masih dalam penuturan Hardianto, Untuk tahun 2016 ini, DPRD belum melihat porsi penganggaran dari Dinas Bina Marga. Karena itu, DPRD belum tahu berapa yang akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2016 mendatang.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam APBD P 2016 mendatang, pihaknya berharap agar pembahasan dan pengesahan dapat dilaksanakan tepat waktu. Selain itu, pihaknya juga sudah meminta kepada Dinas Bina Marga untuk mendata jalan dan jembatan yang ada di Provinsi Riau.
"Kalau dalam pendataan tersebut didapati bahwa ada jalan atau jembatan yang perlu diperbaiki dan menjadi skala prioritas, maka akan langsung dilakukan perawatan," kata Politisi Gerindra ini.
"Kalau jembatan Siak satu ini, pemikiran pribadi saya tidak mungkin ditutup. Karena masih banyak masyarakat yang akan menggunakan jembatan tersebut, kemudian juga memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Untuk itu terus saja dilakukan perawatan dan penggunaannya dibatasi. Tapi kalau penilaian kontruksi nanti memang tidak layak lagi," sambungnya.
Dalam waktu dekat Komisi D akan meninjau langsung kondisi jembatan tersebut bersama dengan staf ahli dan pakar konstruksi untuk melihat kondisi fisiknya terlebih dahulu. Nanti pihaknya akan melihat dari atas dan beberapa sisi untuk kemudian mendapatkan masukan dari tim ahli.
"Jika sudah mendapatkan masukan dari tim ahli, kita dapat melakukan upaya-upaya terukur bersama Dinas terkait. Karena memang selama ini terfokus pada jembatan Siak IV yang juga masih belum selesai pengerjaannya," pungkasnya. (anm)
