JAKARTA - Sirkuit Sentul kembali menjadi pilihan utama untuk penyelenggaraan MotoGP 2017 di Indonesia. Keputusan ini dibuat setelah ide pembangunan sirkuit di kawasan GBK ditolak Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Senin (3/5/2016).
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan, kini Sentul menjadi satu-satunya sirkuit yang akan digunakan untuk menggelar MotoGP 2017.
"Kabar yang menggembirakan adalah pihak Sentul ingin seminimal mungkin menggunakan APBN. Kecuali mungkin di commitment fee dengan pihak Dorna sebagai kewajiban promosi akan menjadi tanggung jawab pemerintah," kata Imam seperti dilansir CNNINdonesia.com di Jakarta, Rabu (4/5/2016) siang.
Pihak Sentul sendiri telah menyanggupi pembenahan infrastruktur tidak bergantung APBN. Sebab, dana yang bisa digelontorkan lewat APBN adalah pembayaran Comitment fee kepada Dorna selaku promotor MotoGP.
Seperti diketahui, biaya renovasi Sentul bisa mencapai Rp180 Miliar. Dana tersebut menjadi tanggung jawab pengelola sirkuit yang harus menggandeng swasta.
Sementara pemerintah hanya hanya akan menyiapkan promotion fee untuk tiga musim sebesar 23,4 juta euro, atau setara Rp355 miliar.
Pemerintah tidak akan dilibatkan dalam pendanaan pembangunan infrastruktur untuk penyelenggaraan MotoGP Indonesisa 2017.
Pasalnya, tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk hal itu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 karena penunjukkan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP pada Desember 2015.
Kendati demikian, Menpora juga tetap menjalin komunikasi pembangunan Sirkuit MotoGP di Palembang. "Kalaupun Sirkuit Palembang dibangun mungkin barus bisa digunakan pada MotoGP 2018," ujarnya.
"Kami juga sedang minta pada IMI (Ikatan Motor Indonesia) agar nanti balapan di Indonesia tidak hanya dipakai untuk satu race saja dalam semusim. Jadi semusim dua kali seperti di Eropa." (max/cnn)
