SBMPTN 2016 Berbasis Komputer, Begini Mekanismenya

SBMPTN 2016 Berbasis Komputer, Begini Mekanismenya
Ilustrasi.
JAKARTA - Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 kini bisa memilih dua metode ujian, yakni secara tertulis atau paper based test (PBT) dan berbasis komputer atau computer based test (CBT). Meski penyelenggara ujian CBT masih terbatas, panitia SBMPTN 2016 mengklaim pelaksanaan CBT jauh lebih efisien dan minim risiko kesalahan pengisian lembar jawaban kerja (LJK).
 
Rektor Universitas Padjajaran (Unpad), Tri Hanggono Achmad dalam konferensi pers SBMPTN 2016 mengungkapkan, sebelum pelaksanaan SBMPTN CBT, para peserta dapat melihat pola ujian dengan mengunduh mini tes di laman SBMPTN. Hal ini bertujuan supaya para peserta mampu memahami mekanisme sehingga tidak terjadi kesalahan saat ujian yang sesungguhnya.
 
"Ujian CBT menyediakan waktu bagi setiap peserta untuk latihan, jadi semacam uji coba. Latihan tes dalam CBT dirancang sedemikian rupa sehingga peserta dapat dengan segera menguasai tata cara CBT," ujar Tri Hanggono, Jumat (22/4/2016).
 
Dia menuturkan, terdapat perbedaan jumlah peserta di lokasi CBT satu dengan yang lainnya. Sedangkan untuk PBT standar jumlah peserta di setiap ruangan sama. Menurut dia, perbedaan tersebut lantaran setiap kampus punya kemampuan masing-masing dalam menyelenggarakan SBMPTN CBT.
 
"Memilih jawaban di ujian CBT juga sangat mudah dan efisien karena tak memerlukan waktu lama. Pada CBT hanya dibutuhkan satu klik untuk memilih jawaban. Dengan begitu, waktu yang biasanya untuk membulatkan bisa bermanfaat untuk mengerjakan soal," tuturnya.
 
Peserta SBMPTN CBT, imbuh Hanggono, bisa mengubah jawaban setiap saat selama waktu masih tersedia. Pasalnya, CBT pada SBMPTN dirancang dengan fitur navigasi ke semua soal. Peserta juga dapat kembali me-review soal-soal yang sudah dikerjakannya.
 
"Asal masih dalam kurun waktu pengerjaan satu sesi ujian. Mengubahnya dilakukan dengan satu kali klik untuk jawaban baru, dan secara otomatis jawaban yang sebelumnya dianulir," ujarnya.
 
Beberapa kampus yang termasuk dalam 30 penyelenggara SBMPTN CBT di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Dipenogoro, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Pattimura. Kuota untuk SBMPTN CBT sendiri adalah 2.500 peserta. Siapa yang paling cepat mendaftar, mereka berkesempatan melaksanakan ujian secara CBT di pilihan tempat ujian masing-masing. (ade/okz)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri