PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam waktu dekat akan melakukan pengurangan jumlah Tenaga Harian Lepas (THL). Jumlah THL yang bakal dirumahkan mencapai ratusan orang.
Disinyalir, pengurangan THL ini selain menjadi beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota Pekanbaru, keberadaan THL di lingkungan Pemko Pekanbaru kurang produktif dalam bekerja.
Sekretaris Daerah (Sekda) kota Pekanbaru, HM Noer MBS saat dikonfirmasi terkait rencana itu, membenarkan Pemko Pekanbaru memang akan mengevaluasi jumlah THL di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Tidak bisa dipungkiri keberadaan THL itu sudah menjadi beban APBD. Fakta di lapangan jumlah THL sangat besar, tapi kinerja masih jauh dari yang kita inginkan. Untuk itu, kita akan rasionalisasikan keberadaan THL itu secepatnya,” kata M Noer, Senin (4/4/2016) di Pekanbaru.
Kata dia, dalam waktu dekat Pemko Pekanbaru akan menyurati seluruh Kepala SKPD agar melakukan kajian berapa angka pasti kebutuhan THL di masing-masing SKPD. "Kalau yang dibutuhkan hanya dua, kenapa mesti ada lima THL yang dipekerjakan. Kalau tak dibutuhkan jumlah THL yang banyak, kenapa mesti dipertahankan juga. Saya minta SKPD mengkaji agar nantinya jumlah THL bisa turun 30 persen sampai 40 persen,” tegasnya.
Banyaknya jumlah THL yang bekerja di lingkungan Pemko Pekanbaru disinyalir hasil titipan para pejabat Pemko Pekanbaru. M Noer tidak membantah dugaan itu. Namun, dia mengatakan jika keluarga yang 'dititipkan' para pejabat itu betul-betul layak dan bisa bekerja tidak menjadi persoalan.
“Kalau sanak-sodara bisa bekerja ya sah-sah saja.Tapi kalau masukan sanak sodara jadi THL tapi kerjanya cuma duduk-duduk dan ngerokok, buat apa? Masa mereka disuruh kerja dan digaji hanya untuk merokok dan duduk-duduk saja,” cetusnya. (das)
