PEKANBARU - Posisi delapan pimpinan puskesmas yang mengundurkan diri saat ini sudah diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kota Pekanbaru pun telah melantik depala Plt ini, Rabu (23/3/2016) pagi.
Mundurnya, delapan kepala puskesmas beberapa waktu lalu disinyalir erat kaitannya dengan konflik internal di Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru. Kepala Diskes kota Pekanbaru, drg Helda S Munir saat dikonfirmasi terkait masalah itu mengaku siap mundur dari jabatannya jika seandainya Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT menilai kinerja dirinya telah membuat 8 kepala puskesmas di Pekanbaru mundur secara masal.
“Saya siap mundur jika itu memang arahan dari Pak Wali Kota Pekanbaru. Yang jelas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), saya siap melaksanakan tugas dan perintah pimpinan,” kata Helda.
Sebelumnya, persoalan mundurnya 8 kepala puskesmas secara serentak mulai terungkap. Setelah Komisi III DPRD Kota Pekanbaru melakukan rapat berkali-kali dengan Kepala Puskesmas yang menyatakan mundur masal.
“Persoalan ini karena buruknya manajemen keuangan di Dinas Kesehatan Pekanbaru. Setiap bulan dana BPJS disetor ke rekening Puskesmas, itu bohong besar. Kami sudah cek ke Kepala Puskesmas pada saat hearing dengan Komisi III, rupanya dana itu disetor sekali setahun,” kata Anggota Komisi III DPRD kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga SE.
Dari hasil data yang diperoleh dari kapus dan sumber lainnya, kata Romi, Komisi III mengetahui, pembayaran dana BPJS pada Desember 2014 belum dibayarkan. Maka ketika Kepala Dinas Kesehatan Helda S Munir menyatakan bahwa dana BPJS untuk Puskesmas ditransfer setiap bulan, maka terbantahkan dengan data yang didapatkannya di lapangan.
“Itu pandai-pandai (Helda_red) saja kalau dibilang setiap bulan disetor, memang seharusnya sesuai aturan memang setiap bulan disetor, tapi kenyataannya bukan seperti itu. Bahkan masih banyak yang tidak dibayarkan, apalagi tahun 2015 banyak yang tidak dibayarkan, itu yang menjadi persoalan dan faktor mengundurkan diri kepala Puskesmas,” terangnya.
Melihat tidak singkronnya antara Kepala Dinas dengan Kapus. Politisi dari PDI Perjuangan itu menilai Kadiskes tidak maksimal dan transparan dalam melaksanakan tugas terutama mengenai anggaran BPJS yang dimaksud.
“Orang berharap jabatan itu semakin tinggi semakin naik bukan mengundurkan diri, tapi karena ada persoalan ini kapus mengundurkan diri. Tentu ini persoalan serius. Walikota harus melihat persoalan ini. Harus Copot Helda itu, kalau bisa hari ini juga,” paparnya. (das)
Berikut Nama-nama Plt Kepala Puskesmas yang Dilantik
1. Plt kepala puskesmas Umban Sari, dr Dian Hardiani menggantikan pejabat lama drg Sornauli Saragih M Kes
2. Plt kepala puskesmas Sail, drg Rita Juliani Raya menggantikan pejabat lama dr Annisa Indrasari
3. Plt kepala puskesmas Rejosari, drg Yerlina menggantikan pejabat lama drg Endang Purwanti
4. Plt kepala puskesmas Limapuluh, dr Rinelia Minaswaru menggantikan pejabat lama drg Sumiyati
5. Plt kepala puskesmas Langsat, drg Frecilla Cecilia Destriayan menggantikan pejabat lama dr Dewi Imelda
6. Plt kepala puskesmas Sidomulyo, dr Doris Uliana Sitompul menggantikan pejabat lama dr Yezi Silvia
7. Plt kepala puskesmas Simpang Baru, dr Uvrida pejabat lama drg Rina Aryati Sitompul
8. Plt kepala puskesmas Garuda, dr Evi Muchlis menggantikan pejabat lama dr Sri Essi Illona
