Tidur di lantai terasa lebih dingin dan sejuk apalagi saat siang hari. Meski hal ini umum dilakukan, namun beberapa orang tidak menganjurkan tidur di lantai. Lantas, apakah benar tidur di lantai bisa memengaruhi kesehatan?
Menurut pakar kesehatan, efek tidur di lantai sebenarnya tidak memberikan dampak yang serius pada tubuh. Beberapa orang justru merasa lebih nyaman karena tidur di lantai karena bisa memperbaiki postur tubuh dan mengurangi sejumlah gejala nyeri di beberapa bagian tubuh. Namun, efek tidur di lantai bagi beberapa orang lainnya justru menimbulkan pegal dan nyeri karena alas tidur yang keras.
Lantai adalah area yang banyak mengandung debu dan kotoran. Jika kamu tidak membersihkannya dengan baik maka partikel-partikel tersebut akan mudah terhirup ke saluran napas, yang pada akhirnya bisa menyebabkan batuk dan berbagai masalah gangguan pernapasan lainnya.
Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius, terlebih jika kamu memiliki alergi debu. Oleh karena itu, jika anak ingin tidur di lantai, sebaiknya pastikan lantai rumah sudah dibersihkan setiap hari. Akan lebih baik lagi jika menggunakan alas saat tidur di lantai.
Efek tidur di lantai, selain dipengaruhi oleh suhu lantai yang dingin, posisi tubuh yang tidak ideal pun dapat menyebabkan keluhan sesak namun sesak akan hilang ketika kamu mengubah posisi tubuh. Beberapa orang yang sensitif terhadap suhu dingin (misalnya tidur di lantai yang dingin) bisa memicu peningkatan asam lambung.
Selain itu, rasa kembung yang dirasakan juga terkait dengan beberapa makanan dan kondisi tertentu, yaitu makanan yang mengandung gas, efek samping obat, tukang lambung, GERD dan kolangitis.
