Polemik TPP, Guru Sertifikasi Pekanbaru: Diancam Pakai Senjata Pun Kami Tak Gentar

Polemik TPP, Guru Sertifikasi Pekanbaru: Diancam Pakai Senjata Pun Kami Tak Gentar

PEKANBARU - Persoalan guru sertifikasi di Kota Pekanbaru sampai kini belum selesai. Ribuan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini kembali mengadu ke DPRD Kota Pekanbaru, Senin (8/4/2019). 

Ribuan guru ini sudah berkumpul di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Jalan Sudirman sejak pukul 08.00 Wib pagi. Sekitar pukul 11.00 Wib, para guru sertifikasi ditemui oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sahril. Ada pula Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Zulfan Hafis dan anggota Komisi III Dian Sukheri. 

Beberapa perwakilan guru dan pengawas masuk ke dalam ruang sidang paripurna untuk membahas persoalan mereka. Sementara, guru lainnya tampak duduk lesehan di depan ruang sidang. 

Beberapa guru lainnya, duduk memenuhi tangga masuk gedung DPRD Kota Pekanbaru. Sedangkan yang lainnya duduk lesehan di depan recepsionis gedung rakayat itu. Ada pula duduk menunggu di basement.

Usai pertemuan, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril mengatakan, DPRD tidak bisa serta merta begitu saja mengeluarkan hak Interpelasi kepada Walikota, sesuai yang diminta para guru. DPRD harus lakukan tahapan-tahapan dan prosedur yang telah diatur oleh Undang-undang. 

"Kami juga harus rapatkan dulu dengan dinas terkait, dan Komisi III yang membidangi ini, namun sejauh ini belum ada laporan dari Komisi III kepada saya, ini kan berarti Komisi III belum selesai bekerja dalam merumuskan masalah ini. Untuk itu kita berharap kepada para guru agar beri waktu kami rapatkan dulu dengan dinas terkait dan juga para perwakilan guru," jelasnya. 

Pemanggilan tanpa melalui proses percuma. Sebab, kata dia, Walikota juga berhak tidak hadir jika dipanggil tanpa melalui prosedur. Sahril mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan untuk meninjau langsung regulasi terkait Perwako itu, dengan memanggil ahli hukum. 

Dengan pertemuan nantinya diharapkan dapat segera ditemukan apakah revisi Perwako dapat dilakukan atau tidak. "Kita akan coba melakukan pertemuan, bila perlu kita panggil ahli hukum untuk menginterpretasikan regulasi-regulasi yang menjadi landasan kedua pihak," kata dia. 

Sebab, sampai kini, kedua pihak, yaitu Pemko Pekanbaru dan para guru masih bersekukuh dengan pegangan masing-masing. "Pemko menyatakan tidak boleh, sedangkan dari guru sertifikasi menyatakan boleh aturan itu direvisi, maka ini akan kita cari tahu dan sehingga bisa segera kita dapat kesimpulannya," jelasnya. 

Jika kemudian ditemukan bahwa Perwako tersebut tidak sesuai dengan undang-undang yang ada di atasnya, maka Perwako itu dapat otomatis digugurkan. Untuk itu dia belum bisa mengambil sikap, karena belum menerima informasi secara formal dari Komisi III. 

"Tetapi kita akan mengadakan rapat bersama dan juga serta dinas terkait untuk hal kedepannya. Jika kita temukan Perwako itu tidak sesuai dengan regulasi yang ada di atasnya, otomatis gugur. Karena memang aturan yang ada dibawah tidak boleh tidak sesuai dengan aturan yang diatas," jelasnya. 

Sementara itu, Perwakilan Guru Raja Ira menuturkan, DPRD tetap bekerja sesuai mekanisme, sementara para guru terus berjalan (aksi). Untuk penyelenggaran UN mendatang, Ia menyebut akan tetap berjalan normal walau pun guru sertifikasi menjalankan aksi. 

"Tetap berjalan aman, lancar dan tertib sebagaimana semestinya. Pihak Pemko aja yang terlalu cepat keluarkan ancaman. Karena mendengar kata boikot udah mengretek aja semuanya," kata dia. 

Ia menilai, Pemko Pekanbaru saat ini panik dengan aksi yang dilakukan guru. Instruksi yang dikeluarkan Walikota terkait pelaksanaan UN, yang dianggap mengancam pun tidak dihiraukan guru. 

"Panik sih boleh, tapi jangan mengancam. Semakin diancam, kita semakin nekat gurunya. Makanya solusi yang terbaik Pemko itu, panggil gurunya. Ajak berdiskusi, bukan mengancam," kata dia. 

"Kalau makin diginikan, kita bukan anak-anak lagi yang takut dengan ancaman. Bahkan guru kalau ditodong dengan sejata di depannya tidak akan gentarlah kita. Untuk suatu kebenaran dan keadilan," tegasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri