Dampak Banjir 2018 di Riau, Kampar dan Rohil Terparah

Dampak Banjir 2018 di Riau, Kampar dan Rohil Terparah

PEKANBARU - Sejak status Siaga Darurat Banjir ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau, 30 November 2018 lalu, kabupaten/kota yang terdampak banjir terparah, yaitu Kabupaten Kampar dan Rokan Hilir (Rohil).

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, ada 1.248 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan di Kabupaten Kampar 924 kepala keluarga.

Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, saat ini BPBD Kampar melakukan penanganan bencana banjir di Dusun Koto Betung RT001 dan RT002 RW001, Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan. Banjir merendam rumah warga sebanyak 75 rumah dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak.

Satu-satunya alternatif transportasi masyarakat menggunakan sampan untuk memasuki desa. Ketinggian air pun bervariasi mulai dari 80 centimeter-100 centimeter (cm). Saat ini banjir masih bertahan dan sudah penanganan hari ketiga.

"BPBD Kampar masih melakukan penanganan bencana banjir di Desa Teluk Paman dan Desa Teluk Paman Timur, Kecamatan Kampar Kiri. Informasi dari Kepala Desa Teluk Paman banjir sudah merendam rumah warga kurang lebih 70 kepala keluarga (290 jiwa) terdampak dan 63 unit rumah," kata Edwar, Senin (10/12/2018).

Dikatakannya, banjir juga merendam 1 gedung perkantoran di Desa Teluk Paman, serta 76 kepala keluarga (238 jiwa) terdampak dan 68 unit rumah terendam di Desa Teluk Paman Timur. Ketinggian air sekitar 50cm-100 cm. Sampai saat ini Kepala Desa masih melakukan pendataan. Untuk akses jalan menuju desa sudah tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Untuk penanganan sudah hari ketiga.

"BPBD Kampar juga masih melakukan penanganan bencana banjir di Desa Bangun Sari, Kecamatan Kampar Kiri. Terjadi banjir sebagai akibat dari curah hujan yang tinggi. Banjir di lokasi ini membuat 106 kepala keluarga terdampak banjir. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut di lokasi ini dan sudah penanganan hari keempat," ujarnya.

Sambungnya, BPBD Kampar masih melakukan penanganan bencana banjir di Desa Lubuk Siam, Kecamatan Siak Hulu. Banjir di lokasi ini membuat 131 kepala keluarga terdampak, dimana 34 unit rumah terendam banjir dan 83 unit rumah hanya terendam sampai halaman saja. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut dan sudah penanganan hari keempat.

"Penanganan bencana banjir dilakukan di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Akibat dari curah hujan yang tinggi, banjir membuat 55 kepala keluarga terdampak. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut dan sudah penanganan hari keempat," ulasnya.

Masih dikatakannya, penanganan bencana banjir dilakukan di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Ketinggian air sekitar 40cm-50cm. Banjir ini membuat 35 kepala keluarga terdampak dan merendam 1 PAUD. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut dan sudah penanganan hari keempat.

"Bencana banjir terjadi di Desa Tanjung Rambutan, Kecamatan Kampar, Kampar. Meskipun akses jalan menuju desa tidak bisa dilalui oleh kendaraan, sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut," ujarnya.

Bencana banjir di Dusun Kopu, Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, Kampar, terjadi dengan ketinggian air berkisar 20cm-40cm. Banjir ini membuat 25 kepala keluarga terdampak. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut.

"Banjir juga terjadi di Desa Pulau Payung, Kecamatan Rumbio Jaya, Kampar. Ketinggian air berkisar 10-20cm dan menggenangi badan jalan desa. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut," katanya lagi.

Masih dikatakannya, banjir di Desa Padang Sawah, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Dengan ketinggian sekitar 80-100 cm dan membuat 54 kepala keluarga (162 jiwa) terdampak dan 30 unit rumah terendam. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut.

"Penanganan bencana banjir dilakukan di Desa Lipat Kain Utara dan Desa Lipat Kain Selatan, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Dengan ketinggian air sekitar 80-100 cm dan membuat 20 kepala keluarga (70 jiwa) terdampak, serta 15 unit rumah terendam (Lipat Kain Utara) serta 82 kepala keluarga (300 jiwa) terdampak dan 71 unit rumah terendam (Lipat Kain Selatan). Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut," ujarnya lagi.

Dipaparkannya, BPBD Kampar melakukan penanganan bencana banjir di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Dengan ketinggian air sekitar 80-100 cm dan membuat 80 kepala keluarga (259 jiwa) terdampak dan 73 unit rumah, 2 sekolah serta 2 gedung perkantoran terendam. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut.

"BPBD Kampar masih melakukan penanganan bencana banjir di Desa Sungai Rambai, Kecamatan Kampar Kiri. Dengan ketinggian air sekitar 80-100 cm dan membuat 5 kepala keluarga (20 jiwa) terdampak dan 5 unit rumah serta 1 masjid terendam. Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut," ungkapnya.

Dikatakannya, penanganan bencana banjir dilakukan di Desa Sei Paku dan Desa Sei Geringging, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Ketinggian air sekitar 80-100 cm dan membuat 85 kepala keluarga terdampak dan 85 unit rumah serta 1 SDN 022 dan 1 tempat ibadah terendam (Desa Sei Paku). Serta, 25 kepala keluarga terdampak dan 25 unit rumah terendam (Desa Sei. Geringging). Sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir tersebut.

Sedangkan di Kabupaten Rokan Hilir, bencana banjir terjadi di 6 Kecamatan, yaitu Rantau Kopar (Desa Sekapas dan Kelurahan Sungai Rangau), Rimba Melintang (Desa Karya Mukti), Tanah Putih (Desa Putat dan Desa Ujung Tanjung), Bangko Pusako (Desa Bangko Makmur), Pujud dan Bangko. Ketinggian air bervariasi sampai saat ini yaitu sekitar 10cm-150cm. Fasilitas umum yang terdampak dari bencana banjir, antara lain 6 sekolah, 2 TPU, 1 masjid, 1 musala, 1 surau, 1 pasar, 1 tempat pelelangan ikan, 1 taman, 1 rumah suluk, 1 polindes, 2 kantor desa (Kantor Penghubung dan Kantor Penghulu).

"Data terakhir untuk Kecamatan Tanah Putih, korban masyarakat terdampak bencana banjir sekitar 1.248 kepala keluarga dari 10 kepenghuluan/kelurahan, yaitu Sedinginan (92 KK), Putat (250 KK), Teluk Berembun (213 KK), Sintong Bakti (5 KK), Ujung Tanjung (359 KK), Sintong (77 KK), Rantau Bais (145 KK), Sekeladi Hilir (3 KK), Sintong Pusako(69 KK) dan Sekeladi (35 KK). Telah didirikan 1 buah tenda pengungsian bagi korban terdampak banjir," ungkapnya.

BPBD Rohil beserta pihak kepolisian melakukan pemasangan tenda pengungsian di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, jelasnya. Data terakhir untuk Kecamatan Rantau Kopar, BPBD Rohil melakukan pembongkaran 3 buah tenda pengungsian yang sebelumnya ditempatkan di lokasi pengungsian di Kecamatan Pekaitan (kondisi sudah surut dan para korban banjir sudah kembali ke rumah masing-masing).

"Sementara, 1 buah tenda pengungsian telah dipasang di Kecamatan Rantau Kopar yang masih banjir untuk digunakan saat ujian sekolah di lokasi pengungsian," jelasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri