Tidak Hadiri Undangan Hearing, Jefri Antoni: Pemkab Kuansing Pengecut

Tidak Hadiri Undangan Hearing, Jefri Antoni: Pemkab Kuansing Pengecut

TELUKKUANTAN - Terkait Kisruh Silpa pada masa transisi dari pemerintahan SZ ke MH Dewan minta pihak pemerintah jangan hanya bicara di media. Untuk bicara fakta Dewan minta pihak pemerintah hadir saat hearing.

"Bicara di media hanya akan menimbulkan opini liar di masyarakat, dan ini namanya pengecut. Diundang tak hadir, lalu ngomong di media, sama juga dengan tidak," ujar Anggota DPRD Kuansing Jefri Antoni, Kamis (22/11/2018) tadi siang.

Dikatakan Jefri Antoni, untuk membuktikan benar atau tidaknya mengenai Silpa ini, maka diperlukan kehadiran pihak pemerintah. Sebab, kata Jefri Antoni, bicara di media akan memperkeruh keadaan, dan akan membuat hubungan legislatif dan eksekutif menjadi tidak harmonis.

"Banyak persoalan yang masih terbengkalai, yang harus diselesaikan, terutama mengenai APBD 2019 sampai hari ini, belum satupun dibahas. Kita mesti fikirkan masyarakat banyak, jangan hanya mencari simpati publik, dengan stetmen opini tak berdasar," tegas Anto sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Jefri Antoni, mengatakan, bahwa untuk waktu pembahasan APBD 2019 ini, waktu tersisa tinggal delapan hari lagi. Namun, sampai hari ini, pihak pemerintah belum ada tanda-tanda kesiapan. "Ini yang mesti digesah, jangan hicara sana sini, tanpa fakta. Makanya hadir saat hearing, biar jelas titik terangnya," kata Anto.

Lanjut, Jefri Antoni, untuk hearing selanjutnya, Dewan kembali akan mengundang pihak pemerintah. "Jika tidak hadir biar lah masyarakat yang akan menilai, mana yang benar dan tidak," pungkasnya.

Untuk diketahui, melalui pemberitaan sebelumnya, saat hearing digelar bersama masyarakat Kenegerian Telukkuantan, Bupati dan Wabup tak hadir dengan alasan tertentu.


Berita Lainnya

Index
Galeri