Samakan Sandiaga dengan Bung Hatta, Tim Jokowi Sebut Pelecehan Sejarah dan Propaganda Murahan

Samakan Sandiaga dengan Bung Hatta, Tim Jokowi Sebut Pelecehan Sejarah dan Propaganda Murahan

JAKARTA - Kepala Kantor Rumah Aspirasi Jokowi-Kiai Maruf, Deddy Sitorus menyayangkan adanya pihak yang menyamakan Jenderal Sudirman dan Mohammad Hatta dengan Prabowo Subianto serta Sandiaga Uno. Menurutnya, hal itu adalah kesalahan besar.

“Tempat mereka (Hatta dan Sudirman) dan sosok mereka dalam sejarah adalah sumber inspirasi bagi Indonesia. Mereka bertransformasi dari masa penjajahan hingga menjadi pribadi-pribadi terbaik bagi negeri ini,” kata Deddy dalam pernyataan tertulis, Kamis (25/10/2018).

Tim Prabowo-Sandiaga, lanjut Deddy, berusaha mencocokkan capres-cawapresnya seolah seperti Jenderal Sudirman dan Bung Hatta. Bagi Deddy yang merupakan caleg PDIP dari Kalimantan Utara, upaya tersebut adalah pelecehan terhadap sejarah.

“Dengan lancang, salah satu kubu yang bertarung di pilpres ini melecehkan memori kolektif bangsa dengan menyamakan mereka dengan sosok yang sama sekali tidak pantas. Upaya mereka ini adalah wujud kegagalan bernalar yang parah, klaim palsu yang tak punya dasar etis dan historis,” ungkap Deddy.

Wakil Direktur Relawan Jokowi-Kiai Ma’ruf itu melanjutkan, sangat dipahami jika cucu Bung Hatta, Gustika Jusuf Hatta, kemudian mengungkapkan kemarahannya kepada tim Prabowo-Sandi.

Dia menilai, kemarahan cucu Bung Hatta bisa mewakili pandangan mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak terima salah satu pendiri bangsa itu disamakan dengan Sandiaga Uno.

“Bung Karno, Bung Hatta, dan Sudirman adalah nasionalis yang direkam dalam setiap langkah perjuangan. Sementara Prabowo dan Sandiaga adalah sebenar-benarnya kapitalis yang mencoba bersalin wajah politisi pro rakyat kecil,” ungkapnya.

Menurut Deddy, kejadian ini semakin menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga gagal menemukan otentitas diri, baik rekam jejak maupun visi untuk dipersembahkan pada rakyat Indonesia. Akhirnya mereka melakukan propaganda murahan hingga mencocokkan diri dengan sosok pendiri bangsa.

“Sandiaga dibesarkan industri keuangan, investasi, dan kapitalis Amerika. Demikian juga dengan Prabowo yang merupakan produk barat dan diakui adiknya, Hashim Djojohadikusumo,” ujar Deddy.


Berita Lainnya

Index
Galeri