Usir Balik Ketua GP Anshor dari Riau, GMMK: Bukan Balas Dendam, Cuma Beri Pelajaran

Usir Balik Ketua GP Anshor dari Riau, GMMK: Bukan Balas Dendam, Cuma Beri Pelajaran

PEKANBARU - Ketua Gerakan Pemuda (GP) DPP Anshor Gus Yakut dianggap orang paling bertanggung jawab atas berbagai kegiatan persekusi dan penolakan ulama di Indonesia. Mulai dari Ustadz Felix Siau, Ustadz Basalamah termasuk Ustadz Abdul Somad yang hadir di beberapa daerah. 

Sikap antipati ini yang membuat masyarakat Riau terluka, khususnya ketika organisasi sayap Nahdhatul Ulama itu mempersekusi UAS, notabene anak jati diri Riau yang diberi gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. 

"Kami bukan mau balas dendam, tapi mau memberi pelajaran. Yakut (Ketum GP Anshor) itu tidak ada malunya, setelah mempersekusi ulama kita UAS, ada juga ustad Basalamah, ustadz Felix Siauw juga digitukan. Nah, sekarang mau ngadakan di daerah kita tempat ulama yang pernah dipersekusinya. Jadi Yakut ini tak tahu malu, kita harus beri pelajaran," kata advokat Gerakan Masayakat Menuntut Keadilan (GMMK) Riau Bambang Rumnan. 

GMMK sendiri adalah diantara gerakan masyarakat yang ikut mengusir Ketua GP Anshor Riau Purwaji usai melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar. 

Sikap menolak kedatangan Gus Takut ke Riau termasuk menilai ada misi tertentu dibalik kegiatan kirab satu negeri, zikir kebangsaan di Siak Sri Indrapura, sebagai tindakan tegas. Karena selain GMMK, masih ada puluhan gerakan masyarakat lainnya yang juga menolak kedatangan Gus Yakut pada acara zikir kebangsaan tersebut. 

Di sisi lain, penolakan ini juga akan segera ditembuskan dalam bentuk laporan sesegera mungkin ke Polda Riau. Ditegaskan juga, akan ada pengerahan massa jika memang Gus Yakut hadir pada acara zikir kebangsaan tersebut.


Berita Lainnya

Index
Galeri