35 Diplomatnya Diusir, Rusia Berencana Balas Depak 35 Diplomat AS

Jumat, 30 Desember 2016 | 21:55:50 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
JAKARTA - Rusia berencana mengusir 35 diplomat Amerika Serikat sebagai pembalasan atas sanksi Washington yang lebih dulu mengusir 35 diplomat asal Negeri Beruang Merah itu sebagai sanksi atas "campur tangan" Moskow dalam pemilu Amerika November lalu.
 
"Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengusulkan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menyetujui langkah personae non gratae [pelarangan masuk diplomat ke suatu negara] 31 staf kedutaan AS di Moskow dan empat diplomat dari Konsluat AS di St. Petersburg," ucap Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip AFP, Jumat (30/12/2016).
 
Lavrov berujar, Kremlin tidak akan membiarkan sanksi AS lolos begitu saja dan mengatakan bahwa tudingan Gedung Putih soal intervensi Rusia dalam pemilu negara paman Sam itu sebagai tuduhan tidak mendasar.
 
Tudingan Washington terkait intervensi Moskow pada pemilu kemarin semakin kuat usai Badan Pusat Intelijen AS (CIA) membenarkan Rusia telah ikut campur dalam pilpres AS. Lembaga intelijen AS menyatakan bahwa campur tangan Kremlin dimaksudkan guna memenangkan Donald Trump dalam pemilu presiden.
 
Menanggapi hal ini, Presiden Barack Obama memerintahkan kabinetnya menerapkan serangkaian sanksi diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia.
 
Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan Obama mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden dengan menerapkan "langkah anti-Rusia" yang membuat hubungan kedua negara "sekarat." 
 
"Sangat disesalkan pemerintah Obama yang pada awalnya ingin menormalisasi hubungan kedua negara harus mengakhiri tugasnya [sebagai presiden] dengan sikap anti-Rusia. RIP," tulis Medvedev melalui laman Facebook-nya. (max/cnn)
 

Terkini