PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Gus Mus
: di berandamu aku terlelap
Di berandamu, ruang maya, engkau menorehkan status-status.
Menaruh foto-foto syukur.
Menyapa hangat dari jarak ratusan kilometer aku singgah.
Meruang hebat kalimat-kalimat hikmah jum'at.
Aku mengingatnya seperti tulisnya:
Janganlah setan terang-terangan engkau laknati dan diam-diam engkau ikuti.
Aku terlanjur melaknat setan.
Tapi aku tak bisa mengumpatnya.
Melihatnya saja aku tak pernah.
Tetapi cerita semasa kecil menjelaskan wujudnya amat menakutkan.
Taringnya siap menghunus perut manusia.
Dan bisikkannya pengantar ke alam kesesatan.
Di beranda Gus Mus hidayah menghadiahi kata-kata.
Menyeru kebajikan tak mengungkit kebatilan.
Gawai ditangannya adalah penyambung hidayah bagi umat digital.
Dari langit tertinggi, Tuhan meniupkan angin sejuk agar aku terlelap dalam berandanya.
Babelan, 08 Agustus 2016
Negeri Puisi
Sebuah negeri yang jauh dari jangkauan peta dunia
Bernama negeri puisi
Puisi hidup mendampingi hari-hari yang kian menua
Rakyat duduk dan berdiri sambil membaca puisi
Mereka juga menulis puisi di sembarang benda
Dinding-dinding membaitkan puisi
Kertas-kertas mengabadikanpuisi
Langit-langit memanjangkan puisi
Mereka memercayai puisi adalah suara hati
Mereka yakin segala hal yang bersumber dari hati ialah dari penguasa hati
Hatilah yang mengendalikan kebenaran
Dari sanalah puisi-puisi terbentuk
Di negeri puisi satu sama lain berkomunikasi
Sebab tiada ucapan yang tak terbesit puisi
Di negeri puisi satu kelahiran dan kematian
ditandai oleh hujan puisi
Di negeri puisi kehancuran terjadi setelah mereka mati
dan puisi tak ada yang lahir lagi
Babelan, 1 Februari 2016
Belajar Membuat Puisi
Apa bedanya berpuisi dengan berkelakar
Jelasnya, puisi adalah kesungguhan mencari dalam sisi sunyi
Kalau kau berkelakar kau tak dapati sunyi
Kau ambil satu perasaan saat ini
Apa yang kau rasa jangan kau ingkari
Kau torehkan itu di kertas atau catatan digital
Intinya kau tulis itu tanpa beban
Sudah kau dapat satu bait
Teruskan bait selanjutnya
Hingga bait ke bait memuat seluruh perasaan
Dan kau dapati di akhir sebagai puisi
Namun kau baca lagi puisi itu
Cermati kosakata yang mewakili perasaan
Apakah ia tepat atau kau ralat
Membaca puisi sesungguhnya setahap demi setahap
Ada istilah diksi
Itulah pilihan kata yang tepat
Ada pula rima
Ia adalah akhiran diksi yang seragam
Kalau pun kau belum menguasai metafor, diksi dan rima
Bacalah puisi-puisi yang tercipta dari para penyair terkenal
Babelan, 1 Februari 2016
Penyair Berhati Suci
Sebelum ia mendekati meja puisi
Sapuan wudhu mengenai anggota tubuh
Ia kemasi niat suci menulis puisi
Ia salin semua maksud hati
Penyair mencurahkan isi hati
Seperti menumpahkan segelasair
Kalau tak segera ditulis
Penyair kehilangan diksi-diksi
Penyair suka menyendiri ketika mencari isyarat hati
Sebab hati itu sunyi
Ia tak kenal bunyi selain rima di akhir puisi
Penyair berhati suci berhati puisi
Bersama puisi ia sublim batin
Bersama puisi ia mati
Di akhir hayat ia telah sucikan puisi-puisi
Babelan, 1 Februari 2016
Penyair dan Masa Depan
Apa menu puisi minggu ini
Tema-tema asusila, pembunuhan, skandal, ketidakadilan
Puisi memberitakan tema-tema dengan apa adanya
Di balik puisi terdapat penyair
Di depan penyair puisi senyum tersipu
Puisi malu pada penyair
Setelah puisi dimuat
Sering penyair tak mendapat kabar
Puisi tak mengabari dirinya
Kepada penyair yang pulsanya raib beserta pesan yang ia baca:
ayo menangkan Indonesia melalui vote Anda di sini
Penyair tetap setia pada puisi
Apa pun kondisi dunia
Puisi hanya menghantarkan penyair
Menentukan masa depan ada atau tidaknya tema puisi
penyair akan tetap makan
Babelan. 1 Februari 2016

setyokobagus@gmail.com.