PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Halo
Terimakasih untuk sebuah pertemuan
Pertemuan selalu menyenangkan
Membawa atmosfer baru yang sulit dijelaskan
Kita ditakdirkan bertemu untuk sebuah alasan
Begitukah ?
Aku mulai penasaran
Bagaimana jalan ceritanya
Bagaimana kita menghadapinya
Bagaimana kita pada moment-moment paling krusial
Terutama bagaimana endingnya
Aku tidak pernah suka sad ending
Tapi jika itu kehendak arsitek kehidupan
Aku bisa apa ?
Aku hanya manusia yang bisanya hanya galau dan melamun
Tapi ya sudah, tidak apa-apa
Tidak akan ada penyesalan untuk sebuah pertemuan
Ngomong-ngomong, kau boleh mengingatnya
Catatanku Ketika Bersamamu
Waktu itu,
kita tidak hanya sekedar berlatih sebuah seni bela diri
Setidaknya untukku, itu adalah sebuah moment
Aku tidak hanya belajar bagaimana caranya bertahan atau menahan serangan
Tapi bersamamu, selalu penuh cerita
Bersamamu, selalu ada hal baru
Bersamamu, selalu ada tempat baru yang berkisah
Sebuah tempat yang mengandung sejarah yang kau ceritakan dengan cukup detail
Bersamamu, aku belajar menghargai proses sebuah perjuangan
Bersamamu, aku mengerti bagaimana sebuah kesederhanaan berkerja,
hingga membuat orang bahagia
Bersamamu, aku selalu menemukan makna sebuah pertemuan
Pointer Bintang
Dua manusia yang disebut kita
Berbagi cerita tentang apapun
Tertawa tanpa bosan
Hampir selalu saling membutuhkan
Kadang-kadang terlihat saling melengkapi
Pernah di sudut malam
Waktu itu entah kapan
Kita menatap hal yang sama
Ribuan bintang yang berkalap-kelip
Dengan planet-planet tanpa kelap-kelip yang sama
Mereka terlihat bahagia
Begitu juga kita
Malam yang sempurna
Kita menggambar rasi bintang dengan telunjuk
Belum pernah ada malam seindah itu
Perasaanku sepert titik-titik bintang di langit
Ada banyak cahaya di dalamnya
Aku merasa sangat bahagia
Aku tersenyum dengan kekuatan bintang jatuh
Aku ingin begini saja
Sampai kapanpun begini saja
Bersamamu dalam pelukan malam bertabur bintang
Aku harap malam itu bukan mimpi
Aku harap kita masih saling menatap dengan hikmat
Aku harap aku terbangun dengan senyuman di sana
Tolong di sini saja
Karena aku telah jatuh cinta
Untuk kali ini saja aku tidak ingin patah hati
Terima kasih telah hadir
Warna Sebuah Senyuman
Ada jutaan tanya di sana
Berterbangan seperti gelembung sabun yang siap meledak
Aku tertawa saja
Tertawa dengan tekanan
Perubahan sikapmu seperti busur-busur panah yang siap dilesatkan
Ke hatiku yang penuh kepasarahan
Kau ini terbuat dari apa?
Aku menyayangimu, aku takut kehilangan
Salahku apa?
Hingga harus menerima sikap ketidakpedulian seperti ini
Ah. Sungguh menyakitkan rasanya
Sampai kapan begini ?
Seandainya kau tau rasanya berada di posisi ini
Seandainya kau mengerti betapa merananya
Betapa galau adalah makanan pokok untuk hati dan perasaanku saat ini
Sudikah kau untuk bertukar posisi denganku ?
Sebentar saja,
agar kau mengerti bagaimana rasanya jadi aku
Tersenyum hijau tosca hingga nyaris kelabu
Daijobu
(Tidak apa-apa)
Selalu bilang tidak apa-apa
Walaupun sebenarnya apa-apa
Selalu berusaha sekuat Candi Boko
Tapi menangis diam-diam di pojok kamar
Selalu tersenyum merah muda
Tapi cemberut dengan serius di balik layar
Selalu tertawa dengan mata sipit
Tapi diam-diam matanya pernah stabil melotot tanpa berkedip
(dibaca melamun)
Manusia itu aktor dan aktris untuk dirinya sendiri ya
