PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Pesan Tuhan
Langit begitu cerah
Awan menyelimuti panas
Angin berhembus lembut
Perlahan menusuk kalbu
Betapa bahagianya dunia ini
Tiba-tiba awan menghitam
Mentari meredup
Langit pun meneteskan air mata nya
Membasahi bumi yang kering
Alam bersedih melihat dunia ini
Manusia yang jahil
Dengan serakahnya mereka mengambil
Tanpa henti terus mengambil
Demi egonya mereka mengambil
Tak pernah puas mereka terus mengambil
Bumi bergetar
Langit bergemuruh
Petir menyambar
Topan menghempaskan
Air menenggelamkan
Kedamaian telah hilang
Bumi memerah
Bukan karna tersipu malu
Namun penuh darah
Sadarkah kalian
Apa yang Dia sampaikan
Sebelum semua Ia ambil kembali
Hidayat DK. 2016. Pesan Tuhan. Bogor
Arahku, Tujuanku, Kamu
Langkah kaki terus menjauh
Melaangkah ke tempat yang tak ku tahu
Meninggalkan semua kengan yang ada
Dimanakah aku berada? siapa mereka?
Demi menggapai cita, aku pergi
Demi menggapai mu, aku berjanji
Tak ingin ku kalah
Tak ingin ku menyerah
Ingin ku, kau menganggapku
Ingin ku, kau mengakui ku
Ingin ku, kita tuliskan bersama
Melanjutkan semua kisah yang ku tinggal bersamamu
Hidayat DK. 2016. Arahku,Tujuanku, Kamu. Bogor
Rusaknya Negeriku
Dahulu mereka begitu dihargai
Dahulu mereka begitu disayangi
Dahulu mereka begitu berarti
Dahulu mereka begitu…..
Kini zaman telah berubah
Hanya dalam beberapa tahun dunia berubah
Teknologi memang mempercepat
Membuat mereka begitu terlena
Banyak budaya di tingggal karena nya
Banyak kebiasaan dirubah olehnya
Banyak anak-anak yang menjadi pecandu nya
Banyak hal baik dan buruk darinya
Sistem pendidikan berubah
Mereka yang dulu dihormati
Kini tak lagi ada yang peduli
Memperlakukannya seenak hati
Jasanya sudah tak berarti
Banyak hukum yang melindungi
Namun pangkat dan jabatan yang menghukum
Bukan hukum yang tertulis
Masa depan akan seperti apa
Jika semua tetap seperti ini
Atau bahkan bisa lebih parah
Hukum hanya akan menjadi alasan
Akankah negeri kita bertahan
Menghadapi kehancurannya
Akankah negeri kita bertahan
Karena hilangnya tata krama
Hidayat DK. 2016. Rusaknya Negeriku. Bogor
Jangan Takut, Katakanlah Merdeka
Tujuh puluh satu tahun sudah berlalu
Sejak negara ini berperang
Tujuh puluh satu tahun sudah berlalu
Sejak negara ini mulai dijajah
Benarkah negara ini sudah merdeka
Benarkah negara ini sudah bebas
Benarkah ……
Benarkah semua ini
Rakyat miskin tersebar di negeri ini
Kesenjangan masih terjadi dimana-mana
Petinggi negeri yang tamak dan rakus
Yang tak pernah memikirkan rakyatnya
Ekonomi kita masih di jajah
Sumber daya alam kita masih di jajah
Sistem negeri ini pun masih di jajah
Bagaimana nasib kami
Rakyat yang tak pernah kau lihat
Wahai petinggi negeri
Kau bilang kau akan memakmurkan kami
Dimana amanahmu
Wahai intelektual muda
Wahai penerus negeri
Bangkitlah lawanlah jangan menyerah
Negeri ini milikmu bukan mereka
Jangan takut, katakanlah merdeka
Hidayat DK. 2016. Jangan Takut, Katakanlah Merdeka. Bogor
Pertanian dan Kebuayaan
Hijau sejuk damai
Burung-burung bernyanyi
Ditemani alunan seruling bambu
Dibawah saung bambu
Tok tok tok tok tok
Suara lembung padi di pagi buta
Masihkah mereka terdengar
Betapa terjaganya alam saat itu
Yang kini jarang terdengar
Pertanianku telah melupakan budayanya
Pertanianku telah berubah sesuai zaman
Namun mengapa ku merindukan mereka
Suara indah yang kini tak terdengar
Hidayat DK. 2016. Pertanian dan kebudayaan. Bogor
