Anugrahmu!, Senja, Kerinduan, Nestapa Hidupku

Rabu, 07 September 2016 | 18:30:30 WIB
Ilustrasi. (Karla Nolan/dailypainters.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Anugrahmu!
 
Hidup bersemayam panggung misterimu
Dalam jiwa berpikir dengan nalarku
Hati berirama suka duka layu
Cinta yang membara hasrat tak menentu
               Ketika hidupku meredup membisu
               Tertutup cinta yang selalu gemuruh
               Membisik jiwa tuk dapatkan hatimu
               Akupun terpaku nafsu yang memburu
Cinta yang membuta bermukim dihati
Lontar pesona terbayang tak terhenti
Membeku disetiap sudut nan sisi
Terukir namamu wahai sang kekasih
               Namun bodohnya hati yang tlah tertipu
               Cinta pada Rabbku ku buang menjauh
               Rasa rinduku dapat dari dirimu
               Ketika jiwaku yang gila olehmu
Namun ku tersadar tujuan asalku
Bukanlah hatimu asal citaku
Cinta yang bermukim ku buang menjauh
Pena yang tertunda ku ukir kisahmu
               Trimakasih engkau wahai sang rinduku
               Kau ajari ku tentang penciptamu
               Rindu yang kubawa menuju tuhanku
               Cinta hidupku adalah anugrahmu
 
 
 
Senja
 
Senja tak lagi menyapa
Saat gemuruh awan mengagetkan
Bukan menangis
Bukan bersedih
Ia takut kehadirannya mengganggu
Saat sinar muncul ia terdiam
Saat gemuruh awan ia pun terdiam
Ia bersujud pasrah pada tuhan
Siapakah yang kan hadir dalam hidupnya
Smilir angin menyejukkan hati
Ia pun tersenyum akan kesejukannya
Begitu juga pada mereka yang bersinar dan bergemuruh
Engkau adalah cobaan hidup…
 
 
 
Kerinduan
 
Saat hati tak lagi menyebut asmamu
Aku terperangkap akan jiwa-jiwa yang kelam
Pikiranku tak karuan
Ragaku bagai keterpurukan
Aku mencari sosok kerinduan
Kerinduan yang sejak dulu aku dambakan
Bukan kalian para ciptaan
Tapi pencipta yang begitu menawan
 
 
 
Nestapa Hidupku
 
Hiasi noda yang berada dalam hatimu
Dinding jiwamu layu
Aku berontak pada nestapa hatiku
Bukankah engkau menjauh
Bukankah engkau meraju pada waktu
               Ku libatkan engkau dunia misteri yang kalbu
               Namun kau buang sia masa hidupmu
               Kau tak pernah tau tentang hidup bersandiwara
Ku ajari kau melangkah
Namun kau begitu terengah
Ku ajari kau seperti rahwana
Namun engkau entah lari kemana
               Aku lelah pada nestapa hatimu
               Untuk apa ku ajari jiwa-jiwa yang kelam
               Untuk apa ku ajari berontak yang bersemayam
Lebih baik hati ini mati
Bila harus menghadapi nafsu-nafsumu
Namun aku mengerti
Engkau adalah panggungan hidupku
 
 
 
Uswatun Hasanah. Lahir di sebuah desa bernama desa Watubelah, Sumber Cirebon. Dilahirkan di dunia ini pada tanggal 24 Oktober 1999. Anak ke-2 dari empat bersaudara. Pendidikan sekarang duduk di kelas XI iis 2 MA TUNAS PERTIWI. Prestasi yg pernah ia dapat yaitu, juara 1 cabang lomba baca puisi di dalam acara musabaqoh pondok. Sekarang tinggal di pondok Kebon Jambu putri al-islami, sekaligus sekolah. 
 

Terkini