Awan Matahari, Melawan Hasrat, Rainbow Love

Senin, 05 September 2016 | 07:02:17 WIB
Ilustrasi. (JMichael/pinterest.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Awan Matahari
 
Awan mulai berjajar indah
Matahari pun tak pernah lupa menemaninya setiap saat
Teriknya pun tak kalah menyusup
Diantara celah yang ada
Awan pun nampak tersenyum simpul
Malu-malu untuk menatapku
Matahari yang bersamanya nampak tak pernah lelah
Walaupun aku tak tahu hal yang sebenarnya
Semua itu memberiku inspirasi
Inspirasi untuk penantian ini
Inspirasi untuk menanti seseorang yang belum ku tahu siapa
Inspirasi untuk menunggu seseorang yang belum ku tahu asal beluknya
Janji-Nya itu lah yang membuatku menanti dan menunggu
Dalam kesetiaan dan kesucian
Intinya aku benar-benar ingin taat
Satu pertanyaan dalam hidupku mengenai takdir
Takdir akan penantian selama ini
Namun semua belum ku ketahui
Janji itu seperti teka-teki yang harus ku jelajahi
Mencarinya per langkah dan petunjuk yang ada
Membuatku kadang goyah
Akan prinsip yang telah ku buat
Prinsip untuk tetap sendiri dalam taat
Semua ini membuatku seperti detektif
Detektif abal yang belum handal
Bahkan tak handal
Ku fikir semua ini akan mudah
Namun semua fikiranku salah
Banyak lika-liku dalam penantian ini
Walaupun ku tahu janji-Nya adalah pasti
Namun seringkali aku tipis kesabaran
Banyak pemandangan sekitar yang tak mengenakkan
Menggoda iman begitu saja
Namun tetap ku kuatkan benteng ketaatanku
Untuk menemukan teka-teki itu
Aku yakin akan ada hadiah menungguku
Hadiah untuk prestasiku
Yang selalu menunggunya dalam taat
 
 
 
Melawan Hasrat
 
Ku malu bahkan tak sanggup
Mengungkapkan perasaan nano ini
Semua ini bukan rasa yang biasa
Penuh pengharapan dan penghayatan
Penuh tawa dan tangis
Penuh pengorbanan dan perjuangan
Aku berharap aku bisa menjaga apa yang harus ku jaga
Semua kisah ini
Tak kan ku biarkan berserakan begitu saja
Aku hanya membutuhkan kesabaran dan kekuatan
Untuk membentengi segala hasratku
Seringkali godaan menerpa
Tiada henti ku berdoa
Memohon kepadaNya agar membantuku
Melewati persilih gantian musim
Memang tak mudah membentengi semua ini
Diriku masih seperti pohon kelapa
Yang daunnya masih terhembus ke sana kemari
Bersama angin yang  tak tentu arah
Aku masih membutuhkan tuntunan
Aku masih haus akan ilmu fitrah suci
Aku masih terbilang lemah dengan tamengku
Namun pegangan dan keyakinanku harus ku kokohkan 
Atas dasar kepercayaan dan peraturan di dalamnya
Aku yakin aku bisa
Membentengi segala hasrat yang semburat
Yang tak ingin berhenti
Yang tak ingin di atur
Bahkan bisa di kata perkara
 
 
 
Rainbow Love
 
Sejak pertama kali kau muncul
Muncul di depan cahaya kenangan mataku
Aku mulai bertanya-tanya kepadamu
Apakah kau akan membawaku menuju taman langitmu?
Sejak saat itu
Aku tak bisa menghapus bayang-bayang halusinasi tentangmu
Secara tiba-tiba
Kau hadir menyiram hatiku yang lugu
Namun mengapa?
Mengapa tiba-tiba dirimu tak dapat ku lihat?
Dirimu nampak tak nampak di mataku
Aku sempat berfikir
Apakah ini hanyalah kebaperan saja?
Sebenarnya aku ragu
Ragu dengan dirimu
Karena apa?
Karena dirimu seperti pelangi
Pelangi cinta
Yang datangnya bersamaan dengan harapan
Harapan mendapatkan kebahagiaan
Kebahagiaan dari dirimu untukku
Namun ternyata aku salah
Ternyata aku hanya terbang tak tau arah
Terbawa sebuah perasaan kacau
Ku kira ada sepercik perasaanmu kepadaku
Namun ternyata
Dirimu hanyalah sebatas pelangi cinta
Yang hadirnya hanya sekejap
Yang tak akan bisa ku rasakan kebahagiaan itu
Ya, aku tahu
Dirimu tak akan pernah mengerti apa yang aku fikirkan
Karena dirimu hanyalah pembiasan cahaya cintaku
 
 
 
Norfa Izatul Jannah. Biasa di panggil Norfa atau Iza. Alamat di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten. Lahir di Klaten, 30 Juli 2000. Sekarang berumur 16 tahun. Kelas XI SMA mengambil jurusan MIPA. Bersekolah di SMA N 1 KALASAN. Anak pertama dari tiga bersaudara. Hobi mendengarkan musik, membaca, membuat puisi, mewarnai, streaming youtube, dan masih banyak lagi. Cita-citanya menjadi seorang pegawai BUMN seperti ayahnya.
 

Terkini