Irama Sunyi dan Hampa, Aku Kau Dia, Cahaya di Sela-Sela Lazuardi

Ahad, 04 September 2016 | 21:56:15 WIB
ilustrasi. (Agnieszka Pilat/saatchiart.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
Irama Sunyi dan Hampa
 
Sunyi itu berirama
Kala hadirnya sekejap ada, sekejap sirna
Hampa pun berirama
Kala dalam ruang hanya nafas yang bergema
Lantas mengapa?
Di sela sepimu kau cari-cari nada
Di lipatan pengharapanmu kau titikkan air mata
Padahal sunyi telah berirama
Hampapun telah berirama
Karena Dia ingin kau tahu bahwa
Hadir-Nya selalu ada
Dalam semua hingar bingar yang melalang buana
Ataupun dalam sunyi hampa yang berirama 
 
 
 
Aku, Kau, Dia
 
Aku, kau, dia
Terjebak dalam komedi lucu
Tentang kita yang saling adu
Pada hal-hal yang tabu
Yang sebabkan ragu
Dan pecahkan segala padu
 
Aku, kau, dia
Terjebak dalam pentas sandiwara
Dimana segala tawa
Membalut hati yang penuh bekas luka
Dan merelakan mereka bertahta
Pada singgahsana yang bahkan bukan haknya 
 
 
 
Cahaya di Sela-Sela Lazuardi
 
Sudah lama hangat tak terasa
Mentari hanya jadi kesemuan asa
Ah, mungkin sesuatu telah binasa
Isyarat hati mati terpaksa
Mungkin kau tahu sebab segala prasangka yang ada
Sebab atas segala rasa dingin yang tak pernah reda
Yang menjalar di dada
Bekaskan noda
Bukan salah siapa
Pohonpun tak berhak mendakwa
Yang menumbuhkannya di hamparan salju kutub-kutub dunia
Tapi mestinya ada
Cahaya di sela-sela lazuardi
Dan tercipta lagi untaian pelangi
Karena hakikatnya ia abadi
Meski dingin, malam, maupun salju selalu menutupi
Karena hakikatnya ia abadi
Meski pohon-pohon akhirnya mati
Karena hakikatnya ia abadi
Meski aku tahu segala penantian ini tak pernah henti 
 
 
Nur Rahma Fitri Ramdhani. Saya lahir di Tulungagung dan sekarang menginjak usia 19 tahun. Saya adalah seorang mahasiswi S-1 jurusan Fisika Universitas Airlangga, saat ini saya tengah menempuh semester 3. Saya tinggal di Jalan Mojo Klanggru Lor 75, Surabaya. Alamat email saya adalah rahmadhani779@gmail.com.
 

Terkini