PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Angin
Hari hari kulewati dengan memandangimu
Menyelami setiap tingkahmu
Mendengar alunan suaramu
Mengagumi binar cahaya matamu
Seiring berjalannya waktu
Aku tau kau telah menjadi candu
Menumbuhkan hasrat terdalam hatiku
Hingga tak dapat kugapai lagi
Ingin rasanya ku panjat harapan itu
Kugapai harapan itu
Dan kupersembahkan kepadamu
Namun aku lebih memilih jalanku
Kutebang harapan itu
Kupangkas habis rasa itu
Kubakar habis rasa itu
Hingga tak bersisa lagi
Kupilih jalan itu karena aku terlalu pengecut
Karena aku tak sanggup tuk kehilanganmu
Hanya karena satu rasa yang tak berarti untukmu
Karena aku tak ubahlah angin, yang selalu ada didekatmu
Bisa menyentuhmu namun tak pernah bisa kau lihat,
Tak bisa kau rengkuh,
Dan rasaku yang tumbuh,
Bagai badai yang dapat melenyapkanmu.
Aku akan menjadi angin yang akan selalu menjagamu, selalu disisimu, walau tak pernah akan kau lihat.
Penyesalan
Kurindu wajah cantikmu
Kurindu tatapan mesramu
Kurindu senyum manismu
Kurindu tingkah manjamu
Kurindu semua tentangmu
Karena semua kini hanya tinggal kenangan
Kenangan manis masa laluku
Kenangan indah yang selalu dihatiku
Karena kini kau telah pergi
Pergi dan tak kembali
Masih terkenang di memoriku
Kala kita berpisah
Ingin rasanya kuhapus air mata kesedihanmu
Yang mengalir begitu deras dan tak terbendung
Ingin kuputar waktu tuk dapat bersamamu lagi
Kini ku hanya bisa terpuruk dengan kenyataan
Bidadari yang dulu pernah kumiliki kini telah pergi
Dengan luka berdarah disayapnya
Diriku bagaikan iblis yang tak punya hati
Yang bisa menyakiti hati malaikat suciku
Kini aku terus memohon
Terus berdoa
Pertemukan aku dengan bidadariku
Agar dapat kutebus luka yang dulu kuukir
Oh bidadariku, bila kau dengar hatiku saat ini
Ia menjerit dan meneriakkan beribu maaf
Yang tak sebanding dengan rasa sakit yang telah kutorehkan
Aku hanya bisa berkata, Maafkan aku bidadariku,maafkanlah iblis yang telah melukaimu, meninggalkan luka menganga dihatimu,yang kini memohon tuk dapat mengobati lukamu untuk menggantikan luka yng telah kau derita karenaku..
Hidup dan Mati
Hidup ini hanya sekali
Maka janganlah kau hanya menikmati hidupmu
Janganlah mengingkari matimu
Karena kematian akan selalu membayangimu
Hiduplah untuk matimu
Maka kau dapat dua keberuntungan
Duniamu dan akhiratmu
Maknai hidup ini
Niscaya kau akan dapati diamana kematian
Namun jangan pula kau berkutat dengan kematian
Karena kau akan kehilangan duniamu
Semua didunia harus seimbang antara hidup dan mati
Jangan pernah kau kurangi atau kau tambahi
Karena dapat menenggelamkan dirimu didalam kabut penyesalan yang sangat pekat.
